Begini Visi Misi Tiga Calkades Koranji Pandeglang

IBC, Pandeglang - Sebanyak 108 desa dari 32 kecamatan  di Kabupaten Pandeglang akan mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan dilaksanakan pada 5  November 2017.

Untuk meraih simpat dari warganya banyak cara yang dilakukan oleh para Calon Kepala Desa (Calkades) dengan menawarkan segudang janji janji yang disampaikan saat berkampanye. Salah satunya desa yang menggelar pesta demokrasi adalah Desa Koranji.  Dari empat calkades, tiga diantarnya  berhasil diwawancara IBC beberapa waktu lalu untuk mengetahui visi misi dari ketiganya.

Usman Calkades Koranji misalnya,  Ia maju dalam bursa Pilkades karena semata mata ingin beribadah kepada Allah. Dengan niat begitu, jika dinasibkan menjadi orang nomor satu di Koranji,  dirinya bisa terkontrol dari berbuatan yang akan menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala desa dengan niatnya tersebut.

"Saya berfikir niatanya untuk beribadah. Supaya saya dikontrol dengan ibadah saya,  biar tidak salah," ungkapnya.

Dalam hal pembangunan Desa Koranji,  Usman berharap dapat menampung segala aspirasi dari warganya.  Sehingga pembangunan yang dilakukan secara bersama-sama. "Kalau masyarakat bekerjasama dengan pemerintah desa itulah yang diharapkan,"ujarnya.

Saat ditanya apa motivasi maju di Pilkades karena tergiur dengan anggaran Desa yang  begitu besar. Usman mengaku sama sekali tidak tergiur dengan anggaran tersebut,  bahkan menurutnya hal tersebut adalah musibah jika tidak digunakan dengan cara amanah.

"Saya tidak berfikir ke sana.  Saya tidak hafal  ada anggaran (besar) itu. Mungkin calon ada yang berlomba-lomba kesitu. Malah menurut saya musibah (kalau digunakan tidak baik)," terangnya.

Berbeda dengan Usman,  Solehudin calkades lainya. Solehudin menilai visi misi hanyalah sebuah seremonial. Udin memilih menjalankan sistem yang ada di pemerintah desa. Misalnya menyerap aspirasi warga yang melalui Musrenbangdes dan lainya.

"Kalau visi misi hanyalah seremonial menurut saya. Pada dasarnya kan ada Musrenbangdes yang perlu diserap oleh kepala desa, kalau visi misinya dibuat oleh kepala desa kasihan dong masyarakat yang punya gagasan,"paparnya.

Terkait anggaran desa yang begitu besar,  menurut pria yang akrab disapa Udin, sebagai manusia bisa mungkin saja dorongan mencalonkan diri karena anggaran desa yang begitu besar. Namun Udin bercita-cita ingin mengembalikan kejayaan desa koranji yang sempat mendapatkan beberapa juara yang saat ini mulai redup.

"Kita gak ke arah sana (melihat anggaran desa besar). Tapi sebagai manusia mungkin ada saja tidak munafik. Sebenarnya saya punya beban moril yang dulu pernah juara kabupaten lomba desa, juara keresiden Banten juga pernah. Tapi sekarang ditingkat kecamatan saja ada penilaian yang kurang bagus.  Sebagai regenerasi bercita-cita ingin kembali mewujudkan program program orang tua saya yang belum terwujud,"ujarnya.

Berbeda dengan dua rivalnya, Jaya Calkades lainya.  Orang yang mengaku sebagai pengamat desa, Jaya mengaku selama ini pembangunan di Desa Koranji masih jauh dari harapan warga. Untuk mengabdikan kepada masyarakat Jaya sampai rela menginggalkan posisi jabatan direktur tempat kerjanya di Jakarta.

"Semata-mata bukan karena nyari duit. Saya rela meninggalkan posisi saya sebagai direktur diperusahaan yang bertaraf internasional untuk masyarakat," beber Jaya seraya berharap jika dinasibkan menjadi kepala desa meminta arahan dari para ulama setempat.