IB, Jakarta-- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas, menilai saat ini umat islam di Indonesia merasa disudutkan oleh pemerintah. Karena umat islam kerap dikait-kaitkan dengan isu makar ataupun aksi terorisme.
"Memang, akhir-akhir ini, kami umat Islam merasa disudutkan. Umat tertuduh dan tuduhannya luar biasa, anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-Kebhineka-an, anti-toleransi. Dan bagi kami ini adalah tuduhan yang sangat menyakitkan," kata Anwar di Kantor Pusat MUI, jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat 3 Februari 2017.
Menurut Anwar, tak mungkin umat Islam melakukan aksi makar dan meruntuhkan Indonesia. Tak mungkin juga umat Islam anti NKRI ataupun anti Pancasila. Karena, menurut Anwar, jika umat islam anti-Pancasila ataupun NKRI, Negara Indonesia tidak akan ada. Apalagi kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan para ulama Islam. "Tuduhan-tuduhan tersebut tidak berdasar. Tidak disertai bukti yang empiris," ujarnya.
Anwar mengatakan, jika umat Islam yang telah membantu berjuang merebut kemerdekaan dan membangun bangsa Indonesia kemudian diberikan tuduhan semacam itu, maka hal tersebut merupakan tanda hilangnya keadilan. "Kalau keadilan sudah hilang, maka implikasi tinggal tunggu waktu negara itu hancur dan kita tidak mau itu terjadi," ujar Anwar.