IBC, Pandeglang - Supiyati (17) terbaring lemas ditempat tidurnya setelah menderita penyakit misterius.Tak hanya itu akibat penyakit tersebut membuat kulit siswi SMK Karya Wisata Cikadu itu mengelupas, ramputnya rontok hingga badan yang tadinya berisi, kini hanya menyisakan tulang yang berlapiskan tulang.
Sudah sembilan bulan penyakit yang diderita anak pertama dari pasangan suami istri Sartaya Komariah warga Kampung Muncang, Desa Taman Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang tersebut harus meninggalkan sekolahnya.
Kondisi Siswi dari keluarga kurang mampu tersebut mengundang rasa keprihatinan dari sejumlah mahasiswa Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) Banten untuk melakukan aksi nyata dengan cara menggalang dana. Dengan harapan bisa meringankan biaya pengobatan siswi yang akrab disapa evi tersebut.
Penggalangan dana untuk Evi oleh Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Sains dan Farmasi (Himafasi) Unma Banten dilakukan disejumlah titik yang telah dimulai dua hari lalu.
"Kita mulai dua hari yang lalu (24 Oktober) dan sampai hari Minggu, " kata ketua Himafasi Unma Bantan Hidayatul Fajri kepada IBC disela-sela penggalangan dana dilampu merah Alun-alun Pandeglang, Kamis 26-Oktober-2017.
Sedangkan lokasi penggalangan dana mulai dari Wilayah Sodong, Kecamatan Saketi, Alun-alun Pandeglang dan rencananya juga bakal dilakukan dilampu merah Palima Kota Serang. Hasil penggalangan dana akan diserahkan langsung kepada keluarga Evi.
"Kalau teman-teman tidak kecapean kita akan lanjutkan pengumpulan donasi di Palima,"terangnya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Himafasi dari keluarganya. Sebelumnya Evi hidup normal seperti remaja pada umumnya. Setelah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu klinik di Kecamatan Labuan selama tiga bulan.
Namun baru memasuki bulan kedua Evi mengalami deman tinggi. Semenjak itulah penyakit tersebut terus menggerogoti tubuh Evi. Sementara hasil diagnosa pihak medis, Evi menderita penyakit autoimun.
Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) mengaku akan mendatangi rumah Evi. Namun Dinsos sendiri enggan menjelaskan pendampingan tersebut.
"Ibu mau ke Panimbang sama Dinkes, disuruh mendampingi yang sakit itu,"singkat Kepala Dinsos Pandeglang Tati Suagiharti langsung masuk mobilnya.