IBC, Serang – Hampir lima tahun lebih Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tengkurak, tepatnya di Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang berhenti beroperasi. Hal ini berdampak terhadap berkurangnya perekonomian masyarakat Tengkurak, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
Samsudin, Warga Tengkurak menjelaskan, TPI ini sudah berhenti beroperasi hampir lima tahun lebih. Nelayan-nelayan enggan melelang ikan-ikannya ke TPI Tengkurak.
“Airnya dangkal, arus masuk kapal jadi susah. Bisa masuk, tapi nanti nggak bisa keluar, Hal ini berdampak terhadap berkurangnya perekonomian masyarakat Tengkurak, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.” kata dia kepada inilahbanten di TPI Tengkurak, Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang pada Jum'at 4 Mei 2018.
Samsudin menuturkan, saat ini, TPI Tengkurak hanya digunakan sebagai pelelangan ikan tawar, itu pun, tidak banyak.
“Kalau tambak biasa panen tiga bulan atau empat bulan sekali. Habis itu sudah nggak ada lagi. TPI Dipakai nongkrong begini aja. Sudah nggak ada pelelangan, nelayan pada pindah ke TPI Lontar. Biasanya banyak dulu-dulu yang lelang ke TPI Tengkurak,” ujar pemilik tambak udang ini.
Menurutnya, ikan laut di Tengkurak tergolong sangat bagus, kata dia, sayangnya TPI Tengkurak sudah tidak beroperasi lagi. Hal ini berdampak terhadap perekonomian masyarakat Tengkurak.
“Disini kalau airnya nggak dangkal, pasti pada lelang kesini (TPI Tengkurak - red) Nelayan sudah nggak ada, pada nggak mau lelang disini lagi.” Ucapnya.
Pantauan di lokasi, aktifitas pelelangan di TPI Tengkurak sudah tidak ada. Hanya ada beberapa warga yang biasa menempati TPI tersebut, itu pun untuk bermain catur dan ngobrol.
Hingga berita ini diturunkan, lnilahBanten masih mencoba konfirmasi kepada Kepala Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Serang.