IBC, Pandeglang - Mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unma (AMU) Banten kecewa kepada pihak kampus yang mengundur waktu untuk memberikan klarifikasi soal pembangunan gedung baru.
Padahal mereka sudah berjanji kepada mahasiswa akan menggelar pertemuan dengan pihak kampus pada Sabtu, 11 November 2017. Namun, menurut mahasiswa tidak ada satupun yang hadir.
"Kenyataannya tidak ada satupun yang hadir ini," sesal koordinator mahasiswa Farid Hamzah melalui keterangan tertulisnya kepada IBC.
Farid menyesalkan sikap pihak kampus, yang tidak menempati janjinya. Mahasiswa pun menuding pihak kampus tidak memiliki rasa tanggungjawab. Parahnya lagi, pihak kampus menjadwalkan kembali waktu pertemuan dengan mahasiswa.
"Menjadi penilaian buruk yang harus dibenahi ketika persoalan waktu pun tidak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan mereka mengundur waktu kembali hari selasa,"ujarnya.
Baca juga: Pembangunan Gedung Disoal, Mahasiswa Unma Banten Demo Kampus
Diketahui, rencana pertemuan antara mahasiswa dengan pihak kampus adalah buntut dari respon aksi demo mahasiswa beberapa waktu lalu yang menyoalkan lambannya pembangunan gedung baru. Mahasiswa juga menuding pembangunan yang bersumber dari iuran mahasiswa dan anggaran pemerintah yang dinilai tidak transparan dan diduga tidak memiliki IMB.
"Akan tetapi semua itu hanya janji manis yang diberikan seolah tidak ada niat baik sama sekali untuk mempertanggungjawabkan mereka seharusnya profesional sebagi seorang akademisi,"sesalnya kembali.
Batalnya mediasi dengan pihak kampus, mahasiswa pun langsung meradang, bahkan pihak kampus dituding tidak punya nyali menyelesaikan persoalan diinternalnya sendiri.
"Kalau ini di undur-undur kapan akan selesainya. Apakah mereka takut atau mereka tutup telinga? Siapa yang bertanggungjawab atas semua masalah ini. Hari ini kami turun kejalan sebagai bentuk kekecewaan dan mengingatkan mereka," tegas mahasiswa Unma lainya Zaki Rahman.
Sementara, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unma Banten Mustaanul menyesalkan sikap kampus yang tidak menempati janji mereka. Padahal seharusnya birokrat kampus memberikan contoh yang baik kepada mahasiswanya.