IBC, Pandeglang - Belum lepas dari ingatan kisah pilu yang dialami Aulia (10 tahun) warga Kampung Curugluhur, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang pada bocah yang disebut-sebut divonis radang otak.
Kondisi Aulia tersebut memprihatinkan, ia hanya bisa berbaring ditempat tidur dan ukuran kepalanya membesar, bahkan bagian tubuh dan kakinya terus mengecil hanya kulit yang membungkus tulang diduga setelah diimunisasi di Posyandu setempat diusia 6 bulan.
Rupanya, kisah itu pun tak hanya dialami Aulia. Nasib malang juga dialami kembali pada warga yang dipimpin Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban, yaitu Muhamad Robin (7 tahun) warga Kampung Cisarua Desa Citeureup Kecamatan Panimbang.
Tidak jauh berbeda dengan kasus Aulia, Robin anak pasangan Oyoh dan Rohman juga bernasib tragis. Tubuhnya mengalami kejang dan lemas diduga setelah mengikuti imunisasi di Posyandu setempat diusainya yang masih balita.
Oyoh orang tua Robin mengungkapkan Robin lahir secara normal, jika ia normal saat ini kondisi Robin menjadi anak yang mungil nan lucu. Namun sebaliknya tubuhnya mulai mengalami perubahan pada bagian tubuhnya bengkak setelah mengikuti tiga imunisasi di Posyandu.
"Ya waktu lahir mah normal cuman pas umur satu tahun mulai ada perubahannya, gara-garanya mah ini disuntik waktu Posyandu dari sana pahanya bengkak, saya juga tanyakan ke bidannya tapi bidannya diam saja,"ungkap Oyoh, Selasa 21-November-2017.
Berbekal BPJS upaya pihak keluarga mengobati anaknya pernah dilakukan. Robin sempat di rawat di RSUD Berkah Pandeglang, hingga dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sayang ditengah perjalanan pihak keluarga kehabisan biaya, terpaksa Robin pun dibawa pulang dan melakukan perawatan secara non medis.
"Kata dokter (RSUD Berkah) sarap yang ke otaknya, sering dirawat paling juga non medis, saya kasian lihat anak saya seperti ini,"keluhnya.
Sementara Kepala UPT Puskesmas Panimbang Endang Mulyadi membantah jika penyakit yang diderita Robin pasca imunisasi. Endang juga mengaku sudah melakukan perawatan kepada Robin dan memberikan rujukan ke RSUD Berkah.
"Itu kasus lama bukan karena disuntik imunisasi, itu mah karena sarapnya, memang rekam medisnya mah lengkap di imunisasi tapi penyakitnya itu bukan karena imunisasi," katanya.
Endang menegaskan jika dirinya sering melakukan pengontrolan terhadap kondisi Robin bahkan sempat mengajukan bantuan kursi roda untuk Robin.
"Saya sering kontrol dia (Robin) kan deket di belakang rumah saya, dia juga sudah sering di bawa ke RSUD cuma memang harus sabar karena harus menjalani psikoterapi secara rutin," tandasnya.