IBC, Pandeglang - Akademisi asal Kabupaten Pandeglang menilai kinerja pejabat dilingkungan Pemkab Pandeglang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang buruk. Hal itu disebabkan rendahnya serapan pada APBD 2017 kemungkinan anggaran yang tidak terpakai atau Silpa berpotensi besar.
"Pemerintah daerah mana pun jika Silpanya besar itu dikategorikan pemerintahaan yang buruk. Bayangkan saja uang di kita ini ada, tapi lucunya tidak terserap, ini dikarenakan kinerja Pemkab Pandeglang yang buruk,"tegas Dekan Fisip Unma Banten Said Ariyan kepada wartawan, Selasa 21-November-2017.
Bahkan di penghujung akhir tahun,Said melihat masih ada beberapa pekerjaan yang belum berjalan, ada pula beberapa pekerjaan pun terkesan dikerjakan secara asal-asalan yang ada akhirnya berdampak pada kualitas yang jelek. Jelas, akibat kejadian tersebut masyarakat Pandeglang sangatlah dirugikan karena yang seharusnya pemerintah melakukan percepatan pembangunan namun malah sebaliknya.
"Hari ini sudah di penghujung November ada yang berlum berjalan bahkan yang sudah berjalan pun terkesan asal-asalan," jelasnya.
Said membaca jika buruknya kinerja Pemkab Pandeglang tidak didorong oleh para anggota DPRD Pandeglang. Padahal jika semua anggota dewan komitmen terhadap tugasnya, maka Pemkab Pandeglang tidak akan berleha-hela.
"Problemnya ini muncul tidak didorong dengan komitmen dewan yang rendah begitu pula pemerintah daerah. Ditambah kinerja pemerintah daerah yang rendah akhirnya merembet kemana-mana," jelasnya
Melihat kondisi serapan anggaran yang lemah, Said pun menyarankan agar pemerintah Pandeglang tidak memaksakan pekerjaan yang tersisa. Pasalnya melihat waktu yang sudah tidak memadai lagi. "Kalau pun hitung-hitungan waktu sudah tidak akan tercapai maka tutup buku saja, mau tidak mau itu akan jadi Silpa," sarannya.