lB, Lebak - Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menolak jika pada perhelatan Pilkada Lebak 2018 mendatang hanya akan diikuti oleh calon tunggal. Penolakan mahasiswa ini, dilihat dari konstelasi politik di Lebak saat ini minim akan calon yang akan bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal itu dikatakan Ketua Kumala, Imam Nurhakim. Kata dia, pada saatnya nanti pihaknya tidak ingin pilkada hanya diikuti oleh satu pasangan saja. Untuk itu, ia mengharapkan elit politik Lebak yang ada hendaknya berani menimbulkan sosok yang akan bertarung melawan petahana, dan munculnya calon tersebut sangat diyakini, dimana sumber daya manusia di Lebak sangat mumpuni.
"Kami meyakini pada saatnya nanti, akan ada figur yang berani bertarung melawan petahana pada pesta demokrasi nanti. Saat ini saja embrio nya mulai bermunculan, semisal adanya beberapa tokoh yang menyatakan akan ikut bertarung, baik itu dari kalangan militer, pengusaha dan elit partai," kata Imam Nurhakim kepada wartawan di Lebak pada Kamis, 8 Juni 2017.
Jika pun pada saatnya nanti, sama sekali tidak ada calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung. Maka, pihaknya mengatakan gagal terhadap seluruh partai politik. Sebab, tidak bisa mencetak kader yang mumpuni, dan mahasiswapun menilai jika dunia pendidikan di Lebak juga gagal, karena tidak bisa melahirkan sosok pemimpin.
"Tentu saja hal itu sangat memprihatinkan, masa dari sekian banyak penduduk di Lebak, tidak ada satupun yang bisa ikut bertarung pada perhelatan Pilkada,"kata Imam lagi.
Harapan mahasiswa agar Pilkada Lebak tahun 2018 diikuti oleh lebih dari satu pasangan, nampaknya akan terwujud. Lantaran saat ini sudah ada beberapa tokoh masyarakat, baik itu elit parpol ataupun dari kalangan pengusaha sudah menyatakan akan mencalonkan diri pasa hajat Pilkada, tercatat ada nama Sanuji Pentamarta dari partai PKS Lebak, Dedi Jubaedi dari partai Nasdem.
"Saya menyatakan akan ikut bertarung dalam hajat pilkada Lebak nanti. Itupun atas restu dari seluruh kader partai PKS,"kata Sanuji beberapa waktu lalu.
Dilaim pihak, versi mahasiswa, kriteria mutlak yang harus dimiliki oleh calon kepala daerah adalah, sosok yang mampu membawa Kabupaten Lebak dari ketertinggalan. Lantaran, meski usia Lebak sudah 188 tahun, akan tetapi Lebak masih dalam status daerah tertinggal.[Akew]