KETIKA suami melayani permintaan istri, tidak selalu harus karena memuaskan dorongan nafsu pribadinya. Dia bisa hadirkan niat yang lain, seperti agar mendapat anak atau untuk memuaskan istrinya. Sehingga kehormatan istrinya lebih terjaga. Karena setiap hubungan badan bisa bernilai sedekah.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, "Dalam setiap hubungan badan yang kalian lakukan, bernilai sedekah." (HR. Ahmad 21473 dan Muslim 2376)
Ibnu Qudamah pernah menyebutkan dialog Imam Ahmad dengan muridnya, "Apakah suami mendapat pahala ketika dia berhubungan badan dengan istrinya sementara dia tidak bernafsu?"
"Tentu saja, demi Allah. Dia bisa berharap dapat anak." Jawab Imam Ahmad.
"Kalau tidak menghasilkan anak?" tanya sang murid.
Jawab Imam Ahmad, "Ini istrinya masih muda, bagaimana mungkin tidak mendapat pahala?!" (al-Mughni, 8/144).
Maksud Imam Ahmad, ketika istri itu masih muda, dia juga memiliki syahwat yang harus dipenuhi suaminya. Meskipun suami lagi tidak selera, tapi melayani istri dalam hal ini, bisa berpahala. Sehingga boleh saja, bahkan dianjurkan ketika istri mengajak dan meminta istrinya untuk beramal dan bersedekah.
Allahu alam. [Ustaz Ammi Nur Baits/lnilahcom]