Jumat, 03 Oktober 2025

Satgas Minta Dilakukan Evaluasi Menyeluruh Bagi 54 Daerah Zona Oranye

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito . Dok covid-19.go.id
Jumat, 30 Okt 2020 | 21:28 WIB - Nasional Kesehatan

IBC, JAKARTA - Perkembangan peta zonasi risiko pada pekan ini masih perlu menjadi perhatian. Karena zona oranye atau risiko sedang terus mengalami peningkatan jumlah daerahnya. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut per 25 Oktober 2020, jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat. 

Jumlah itu meningkat jika dibandingkan sejak pertamakali penetapan zonasi risiko daerah pada 31 Mei 2020, sebanyak 166 kabupaten/kota. Namun per 25 Oktober 2020, jumlah daerahnya bertambah mencapai 360 kabupaten/kota

"Target kita bersama seluruh kabupaten/kota berada di zona kuning dan hijau. Kita tidak boleh merasa puasa berada di zona oranye," ujar Wiku melalui keterangan pers yang disampaikan pada Kamis (29/10/2020) sebagaimana disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden seperti dikutip inilahbanten.co.id dari laman covid19.go.id.

Wiku menyoroti pada 54 kabupaten/kota yang selama 10 Minggu berturut-turut berada dalam zona oranye. "Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman tidak berada di zona merah, tetapi berada di zona oranye dalam waktu lama. Satgas sangat menyayangkan kondisi seperti ini," lanjutnya.

Kondisi itu artinya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Harusnya daerah-daerah yang tidak berubah kondisinya selama 10 Minggu berturut-turut itu, belajar untuk meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Ia lantas menyebutkan satu per satu kabupaten/kota yang tidak berubah zonasi risikonya. 

Yakni, Aceh Tengah, Asahan, Karo, Kota Pematang Siantar, Labuhan Batu, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Toba Samosir,  Banyuasin, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Solok, Bintan, Bogor, Demak, Grobogan, Kota Magelang, Purworejo, Sragen, Blitar, Jember, Jombang, Pandeglang, Bantul, Yogyakarta, Kulonprogo, Lombok Barat, Bulungan, Paser, Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Kota Banjarbaru, Tanah Bumbu, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Minahasa Selatan, Gowa, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Buton, Buton Tengah, Kota Bau Bau, Mamuju, Gorontalo Utara, Halmahera Utara, Kota Ternate dan Keerom. 

"Sepuluh minggu bukanlah waktu yang sebentar. Untuk itu kepada bupati dan walikota ini dibantu gubernurnya, untuk bisa memperbaiki kondisi di wilayahnya. Kami menunggu kepada 54 kabupaten/kota ini untuk bisa berpindah ke zona kuning," pesan Wiku. 

Selain itu, dari data peta zonasi risiko per 25 Oktober 2020, jumlah zona merah tercatat ada 20 kabupaten/kota, zona oranye 360 kabupaten/kota, zona kuning 115 kabupaten/kota dan zona hijau ada 19 kabupaten/kota.

Berdasarkan data yang dilansir dari covid19.go.id total kasus terkonfirmasi positif Covid di Indonesia hingga Jumat 30 Oktober mencapai  406.945 jiwa. Dari jumlah itu 13.782 orang telah meninggal dunia dan 334.295 jiwa dinyatakan sembuh.

Sementara untuk Provinsi Banten, total terkonfirmasi positif mencapai
9.296 jiwa, dari jumlah itu 289 meninggal dunia, 7.628 jiwa sembuh dan 1.379 jiwa masih dalam perawatan. (Inilahcom)***

Redaktur: Nunu
Bagikan:

KOMENTAR

Satgas Minta Dilakukan Evaluasi Menyeluruh Bagi 54 Daerah Zona Oranye

BERITA TERKAIT

INILAH SERANG

407 dibaca
Polres Serang Sabet 3 Penghargaan dari Polda Banten-Ombidsman Banten
148 dibaca
Badan Kesbangpol Kabupaten Serang Beri Pembinaan Puluhan Ormas

HUKUM & KRIMINAL

1521 dibaca
Ditinggal Sebentar, Motor Wartawan Lebak Raib Digondol Maling
1270 dibaca
Lagi Asik Isap Sabu, Buruh Serabutan Ini Dibekuk Polisi

POLITIK

1797 dibaca
Kedewasaan Politik Masyarakat Banten Diapresiasi
735 dibaca
Wabup Serang Harap Anggota DPRD Hasil PAW Berikan Masukan Positif

PENDIDIKAN

1288 dibaca
Pembangunan 4 SDN Terdampak Tol Serang-Panimbang Dimulai
Top