IB, Tangerang-Lapak pedagang kaki lima (PKL) menjamur di Festival Cisadane yang digelar Pemkot Tangerang sejak Sabtu, 22 Juli hingga 29 Juli 2017 mendatang. Akibatnya event tahun yang digelar di bantaran Sungai Cisadane, Jalan Benteng Makasar ini menjadi semrawut dan menyebabkan kemacetan.
Kabid Tibum Satpol PP, A. Ghufron Falfeli dalam keterangannya menuturkan, pihaknya sudah melakukan monitor dan pengarahan kepada PKL liar yang ada di lokasi Festival Cisadane agar tidak membuka lapak jualan disembarang tempat.
"Benar memang kami mendapatkan barang bukti adanya pungli yang dilakukan oleh kelompok warga berupa kwitansi dengan nominal Rp.500 ribu per lapak," ungkap Ghufron, Kamis 27-Juli-2017.
Namun demikian, lanjut Ghufron, setelah dilakukan breefing petugas tetap melakukan penertiban bagi PKL yang membandel dan tetap bertahan untuk berjualan. Mereka bertahan karena merasa sudah membayar uang sewa.
"Pungutan liar juga terjadi bukan hanya pada sewa lapak tapi struk parkir yang diluar ketentuan Perda. Warga mematok retribusi parkir motor Rp. 3.000 dan mobil Rp. 5.000," jelas Ghufron.
Sempat terjadi ketegangan antara kelompok warga yang melakukan pungutan serangan petugas. Setelah dibackup anggota kepolisian, petugas berhasil menertibkan para PKL yang sudah membuat pengunjung festival tidak nyaman.