IB, Pandeglang--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang merilis perkiraan kerugian akibat bencana banjir bandang. Dari hasil pendataan sementara, kerugian materil mencapai ratusan miliar rupiah.
"Untuk jumlah pastinya kita belum simpulkan, karena tim masih dalam proses pendataan dan penghitungan. Namun berdasarkan data sementara, kerugian akibat bencana banjir mencapai kurang lebih 126.678.000.000,- ( Seratus dua puluh enam miliar enam ratus tujuh puluh delapan juta rupiah),” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik Kabupaten Pandeglang, Yahya Gunawan Kasbin kepada wartawan pada Selasa, 14 Februari 2017.
“Kerugian tersebut terdiri dari 4.350 hektare sawah siap panen mengalami puso, dengan taksiran kerugian sebesar Rp. 83.520.000.000 (delapan puluh tiga miliar lima ratus dua puluh juta rupiah) dari Rp500 miliar," tambah Yahya Gunawan.
Menurut Yahya Gunawan, kerugian akibat bencana alam yang menimpa 11 kecamatan di daerah itu dihitung dari kerusakan fasilitas umum, pemukiman, dan harta benda warga. Berdasarkan pendataan sementara dari SKPD, ada ribuan penduduk terdampak banjir.
Sementara fasilitas umum milik pemerintah banyak yang rusak. Terdiri dari jembatan, perkantoran, infrastruktur jalan, sarana air bersih, dan fasilitas persampahan. Selain itu, gedung sekolah, puskesmas, dan kantor lainnya mengalami kerusakan parah.
Sedangkan untuk kerusakan rumah penduduk akibat banjir, Yahya Gunawan mengaku saat ini masih dalam proses pendataan untuk menghitung jumlah kerugian. Begitu pula dengan hewan ternak dan lahan pertanian yang terendam lumpur akibat banjir juga sedang dilakukan pendataan.
"Kerusakan rumah warga, lahan pertanian, dan hewan ternak masih dalam proses pendataan. Sedangkan sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah sedang kita rekap," terangnya.
Dikatakannya, selain merusak fasilitas pemerintah dan rumah penduduk, banjir yang menerjang 11 Kecamatan itu menyebabkan aktivitas pemerintahan dan kegiatan ekonomi terganggu.
Banjir besar yang melanda 11 kecamatan di Kabupaten Pandeglang sepekan terakhir menurut Yahya, ternyata menyisakan kerugian yang cukup masif.
Kerugian di sektor pendidikan, kerugian dominan kerusakan, meubeler dan buku pelajaran dan ditaksir mencapai Rp158.000.000,- (seratus lima puluh delapan juta rupiah) terdiri dari 101 sekolah dasar dan 13 SMP .
Sedangkan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak tercatat 34 Jembatan mengalami kerusakan ringan, berat dan sedang kerugian ditaksir 43 Miliar rupiah.
Menurut Yahya, data tersebut dihimpun dari beberapa SKPD tersebut bersifat perkiraan dan sementara, mengenai taksiran kerugian dari bidang yang lain akan segera dilaporkan kepada Bupati, pemerintah provinsi dan Pusat.
Sementara itu Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati menginstruksikan BPBD harus lebih Proaktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat atau BNPB terutama untuk normalisasi, penyodetan dan pemasangan tanggul banjir di di daerah aliran sungai yang rawan bencana. Kepada tenaga teknis dari SKPD yang terkait dengan aktifitas tanggap darurat untuk tetap berada di lokasi bencana sampai benar-benar banjir surut.
Untuk penanganan Banjir tersebut pemerintah kabupaten Pandeglang telah melaksanakan fase tanggap darurat dengan penyediaan air bersih, penyediaan dapur umum, bantuan sandang dan pangan serta penyiapan posko kesehatan di setiap lokasi bencana. Bantuan tersebut bersumber dari BPBD Kabupaten, Provinsi dan BPNB.
“Kita sangat beraharap adanya bantuan dari pemerintah pusat memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir,” kata Irna usai mencoblos di Pendopo Bupati Pandeglang pada Rabu, 15 Februari 2017. (Chaniago)