lBC, Tangsel - Angga (11 tahun) anak putus sekolah, warga Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong Utara, yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga toilet di Taman Kota (Tamkot) I, Kota Tangerang Selatan, merindukan untuk bisa sekolah kembali.
Angga sudah menjadi penjaga toilet tersebut sejak dua tahun lalu, menggantikan ayahnya yang sebelumnya bertugas sebagai keamanan di Tamkot I, jatuh sakit.
"Saya pengen sekolah lagi bang, tapi mau gimana lagi bapak saya sakit, jadi ngga punya biaya," kata Angga pada Jum’at, 3 November 2017.
Dari 13 bersaudara, Angga dan dua saudaranya hingga kini sangat ingin bersekolah. Namun terbentur biaya, dan harus membantu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Ya kalo saya sih, sama ade saya dua orang yang pengen banget sekolah, kalo kakak-kakak saya sudah pisah rumah, jadi kami yang bantu keluarga," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB), Irma Safitri menyatakan untuk anak putus sekolah dan tidak memiliki biaya, bisa langsung mengajukan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Masyarakat kadang ngga tau harus mengurus kemana, dan untuk anak putus sekolah karena tidak ada biaya, bisa langsung ke P2TP2A, mereka akan berkoordinasi dengan kita DPMP3AKB. Kami langsung ke Dinas Sosial, untuk berkoordinasi juga dengan Dinas Pendidikan, jadi yang mengurusi itu ya P2TP2A," kata Irma.[Adib]