IBC, Pandeglang - Luas wilayah Kabupaten Pandeglang adalah 274.689,91 hektar atau 2.747 kilometer persegi, satu pertiga diantarnya wilayah perkotaan. Secara wilayah administrasi Kabupaten yang dipimpin Irna Narulita Tanto Warsono Arban terbagi atas 35 kecamatan, 326 desa dan 13 kelurahan.
Namun dengan wilayah yang begitu luas, ternyata belum ditopang petugas kebersihan yang memadai untuk mengoptimalkan penanganan sampah rumah tangga, bahkan masih terbilang minim. Sebab saat ini petugas kebersihan yang dimiliki Dinas lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang hanya 200 petugas.
"Jumlah petugas kebersihan di Kabupaten Pandeglang paling minim," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang Anwari Husnira saat berbincang-bincang dengan IBC, Rabu 13 Desember 2017.
Bila dibandingkan dengan Kota-kota diluar maupun di Banten masih sangat jauh, contoh dengan DKI Jakarta yang memiliki 5000 petugas, Kota Serang memiliki 500 petugas. Dengan begitu diperlukan adanya penambahan personel petugas kebersihan.
Dari penambahan jumlah personel petugas yang diajukan DLH sebanyak 326 personil atau satu perdesa satu orang petugas pada anggaran 2018, disetujui hanya 100 petugas oleh DPRD. "Mudah-mudahan yang 100 orang ini bisa ditugaskan ditiap kecamatan minimal 3 petugas,"terangnya.
"Kalau mengandalkan petugas yang sekarang sangat sulit dengan jumlah personel yang sedikit. Kesadaran masyarakat minim ditambah sampah dimana, dengan adanya penambahan itu minimal ada 3 orang,"sambung mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (DPUPR).
Anwari mengungkapkan, sejauh ini ada beberapa kecamatan yang sudah memilik armada pengangkut sampah untuk memobilisasi sampah di kecamatan tersebut. Terkiat penanganan sampah dilokasi wisata, DLH bekerja dengan PLTU 2 Labuan dan DLH Providni Banten.
"Selain itu kita usahakan pembersihan drainase diwilayah Labuan dan Menes dan lingkungan pasar, itu rutin dilakukan,"katanya.
Rehabilitasi Pesisir Teluk Labuan
Pasca musim hujan melanda Banten termasuk Kabupaten Pandeglang meninggalkan sisa-sisa sampah rumah tangga menumpuk khusus dipesisir Pantai Teluk, di Kecamatan Labuan. Kondisi itu bukan tak elok di pandang, tetapi juga rawan bencana alam.
Hingga muncul aksi sosial dari sekompok pemuda Desa Teluk untuk membersihan tumpukan sampah yang menyerupai TPA pada Selasa 12 Desember 2017. Dengan peralatan seadanya, satu persatu sampah itu mereka masukan kedalam kantong kresek berwarna kuning.
Menurut mereka permasalahan sampah yang ada di Desa Teluk seperti tanpa ujung, setiap hari sampah semakin banyak. Gerakan itu lah yang melatari pemuda membuat program rehabilitasi Teluk tanpa sampah. Sebab persoalan tersebut adalah tanggungjawab bersama.
"Permasalahan sampah desa teluk menjadi persoalan bersama," ujar Pemuda Teluk Hendra.
Program rehabilitasi Teluk tanpa sampah, diberharapkan kedepann program Teluk bersih ini bisa didukung oleh pemerintah daerah dan lembaga lain di Kabupaten Pandeglang. "Supaya senantiasi bisa menjalin kerjasama dengan pemuda Desa Teluk nantinya," harapnya.
Ia melakukan sedikit stimulasi untuk memberikan rasa kepedulian warga Desa Teluk terkait permasalahan sampah yang saat ini menjadi permasalahan yang pokok.
"Kami berharap pemuda bisa menjadi resolusi utama bagi desanya khususnya terkait sampah,"tutup pemuda yang akrab disapa Ijonk ini.