IB, Serang-- Warga Banten mulai dari Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) sampai Lebak tetap mendukung program terkait pelayanan kesehatan gratis dan perbaikan pendidikan. Pelayanan tersebut meurpakan program Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut 1 Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika)
“Wah, kami selama ini kesulitan untuk berobat, tidak ada uang tidak bisa berobat ke rumah sakit. Kalau ada program pelayanan kesehatan gratis, kami tetap pilih Pak Wahidin dan Aa Andika,” ucap Ujang Giri (34 tahun) kepada wartawan di Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak pada Selasa, 7 Februari 2017.
Ujang mengatakan selama ini warga selalu kesulitan untuk mendapat pelayanan kesehatan, baik di puskesmas dan rumah sakit. “Bagaimana mau ke rumah sakit, untuk ongkos saja tidak punya. Apalagi untuk biaya berobat,” tutur Ujang, yang sehari-hari tidak punya pekerjaan tetap.
Senada dengan Ujang, Suminta (32 tahun), warga Menes, Kabupaten Pandeglang, sangat merindukan program pelayanan kesehatan gratis. “Saya pernah kerja di Kota Tangerang 5 tahun lalu. Di sana, saya saksikan sendiri bila warga berobat ke Puskesmas dan rumah sakit gratis, cukup dengan menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk-red) saja,” ungkap Suminta, ayah dua orang anak.
Suminta mengatakan bila Calon Gubernur dan Wakil Gubernur WH-Andika melaksanakan program pelayanan kesehatan gratis, pasti mendapat dukungan. “Saya dan keluarga sudah pasti mendukung Pak Wahidin dan Aa Andika. Saya tidak mau pilih calon lain yang tidak jelas programnya,” ungkap Suminta, yang pernah bekerja di pabrik di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang.
Selain Ujang, Suminta, program pelayanan kesehatan gratis pun mendapat dukungan dari Ahmad Iqbal (41 tahun), warga Kota Serang. Jangan tutup mata karena politik. Rakyat Kota Serang masih banyak yang kesulitan untuk mendapat pelayangan kesehatan. Bahkan masih ada yang kurang gizi.
“Saya dukung sepenuhnya program Pak Wahidin dan Aa Andika dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis. Rakyat tidak ada yang menolak pelayanan kesehatan gratis. Kalau perlu dari sekarang diberlakukan supya tidak bayar iuran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial-red) Kesehatan lagi,” ujar Iqbal bersemangat.
Selama ini, Iqbal mengaku harus mengeluarkan uang iuran BPJS Kesehatan setiap bulannya Rp 134 ribu untuk suami, istri, dan anak. “Kalau ada pelayanan pengobatan gratis, cukup hanya menggunakan KTP saja, masa ditolak. Saya akan ajak tetangga untuk memilih Pak Wahidin dan Aa Andika agar program pelayanan kesehatan gratis dapat terwujud,” tutur Iqbal sambil tersenyum.
Dukungan pelayanan kesehatan gratis pun disampaikan oleh Turmudi (45 tahun), warga Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. “Saya tidak perlu banyak komentar lagi. Saya pasti memiih Pak Wahidin dan Aa Andika supaya warga Sepatan Timur bisa menikmati pelayanan pengobatan gratis. Saya dan sejumlah warga sudah menggalang kekuatan agar memilih Pak Wahidin dan Aa Andika pada 15 Februari 2017 nanti,” ucap Turmudi.
Warga Kota Tangerang yang ketika Wahidin Halim menjadi Walikota Tangerang (2003-2013) sudah pernah menikmati pelayanan kesehatan gratis, sanga t mendukung program WH-Andika ditingkatkan menjadi program Pemerintah Provinsi Banten.
“Kalau kita sebagai warga Kota Tangerang, sudah pernah merasakan pelayanan kesehatan gratis. Istri saya pernah berobat ke Rumah Sakit Jantung Harapan, Jakarta, cukup dengan KTP Kota Tangerang. Program ini wajib didukung dan pilihlah WH-Andika,” tutur Mariono, warga Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.