lBC, Serang – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang, Fahmi Hakim mengungkapkan, bahwa bank darah Unit Donor Darah (UDD) secara rutin menyetok 4.000 kantong darah. Keberadaan darah tersebut guna memenuhi kebutuhan darah masyarakat.
“Stok darah untuk RSUD Kabupaten Serang tersedia dengan baik, karena per bulan kita sediakan 4.000 kantong darah,” ujarnya kepada wartawan usai acara upacara HUT PMI ke 74 di pendopo Bupati Serang pada Senin, 23 September 2019.
Fahmi mengatakan, dalam upayanya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, saat ini stok darah di UDD bisa cek dengan sistem online. Dalam sistem tersebut akan tertera jenis-jenis darah dan jumlah kantonyanya.
Pada kesempatan itu, dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kabupaten Serang yang telah berkontribusi mendonorkan darah dengan luar biasa. Berdasarkan datanya, pada peringatan HUT PMI ini pihaknya memberikan penghargaan pada 200 orang pendonor darah.
“Tadi saya tandatangani piagam penghargaan baik yang 100, 75, 50 dan yang terbanyak 25 kali. Ini merupakan bagian dari proses niatan ibadah masyarakat. Karena satu tetes darah menjadi penyambung nyawa kepada seluruh komponen masyarakat,” tuturnya.
Dirinya pun terus berupaya kepada masyarakat untuk melakukan pendekatan dan penyuluhan agar mau mendonorkan darahnya. Bahkan saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan pabrik-pabrik di Kabupaten serang. “Terakhir di Nikomas sudah baik kerjasamanya,” katanya.
Sementara Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi terhadap para pendonor yang mendapatkan penghargaan baik 25,50,75 atau 100 kali. Kebanyakan dari mereka memang sudah berusia lanjut karena mereka mulai mendonorkan darahnya sejak usia muda atau 20 tahun ke atas. “Yang 25 kali ada yang masih muda,” ujarnya.
Tatu mengatakan, kegiatan donor darah harus terus disosialisasikan sehingga menjadi budaya di masyarakat. Perlu ditanamkan bahwa mendonorkan darah adalah pola hidup sehat.
“Kerjasama PMI UDD dan industri terus dilakukan, kemudian yang rutin dengan pemerintah ASN mulai dari kabupaten sampai tingkat desa. Terus sosialsiasi kepada masyarakat desa yang awam, karena harusnya mereka punya pendonor darah on call, ketika butuh bisa siap sesuai golongan,” tuturnya.
Jadi kata dia, harus ada penggantian ketika darah keluar. Karena rumus PMI pusat 2 persen dari jumlah penduduk harus mendonor, tapi belum tercapai di Banten. “Tapi untuk Kabupaten Serang yang dibutuhkan masyarakat selalu terpenuhi 2.000 kantong per bulan,” ucapnya.