lBC, Pandeglang - Merasa tidak terima dilempari tanah merah, seorang pemuda menyerang santri secara membabi buta. Akibatnya, satu orang tewas dengan luka tusuk dibagian dada sebelah kiri, satu orang lainnya mengalami luka berat akibat sabetan badik yang dibawa tersangka.
Kejadian bermula ketika tersangka UM (18 tahun) bersama rekannya D bermain warnet dan hendak keluar untuk membeli rokok di sekitar pasar Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Ditengah perjalanan mereka menemui para pemuda yang diduga santri dari pondok pesantren sedang membersihkan tanah. Tidak menghiraukan hal tersebut, tersangka terus melaju ke arah pasar Panimbang untuk membeli rokok.
Menurut kesaksian tersangka, dirinya sempat dilempari bohlam lampu oleh para santri namun tidak menghiraukannya. Usai membeli rokok tersangka, UM dan D kembali ke warnet melalui jalan yang sama, namun kembali dilempari dengan tanah merah hingga mengenai kaki tersangka. Merasa tak terima atas perlakuan tersebut, tersangka UM menghentikan laju kendaraannya dan menanyakan alasan dirinya dilempari tanah.
"Pertama dilempar lampu bohlam saya jalan terus, pulangnya lewat dilempar lagi pakai tanah merah. Berhenti dan bertanya tapi malah langsung di pukuli sampai terjatuh. Saya bangun keluarkan badik dan tusuk bagian dadanya," ujar UM saat dilakukan BAP di Mapolsek Panimbang.
Akibat perbuatannya seorang santri, Hanafi (20 tahun) tahun meninggal dunia akibat luka tusuk di dada bagian kiri, dan Fajri (20 tahun) mengalami luka berat akibat sabetan badik saat berusaha melerai tersangka, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Panimbang untuk mendapatkan perawatan medis.
"Satu orang meninggal, satu lainnya dirawat di Puskesmas Panimbang dengan luka sabetan sajam di bagian lengan. Tersangka sempat diamankan para santri dan diserahkan ke Mapolsek Panimbang lalu kita lanjutkan ke Mapolres Pandeglang untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono melalui pesan singkat kepada wartawan pada Minggu, 8 April 2018.
Sambung Kapolres, untuk sementara pihaknya masih melakukan proses untuk menggali informasi lebih jelas, untuk mencari tahu kemungkinan motif lain pelaku. "Kita lakukan olah TKP dan mencari informasi dari para saksi dan warga sekitar, serta mengamankan barang bukti satu bilah badik dan sepeda motor yang digunakan pelaku," tandasnya.