IBAN, Cilegon - Hujan lebat yang melanda Kota Cilegon sejak malam dini hari membuat sejumlah wilayah di Kota Cilegon terendam banjir. Berdasarkan pantauan Bantensatu.com, banjir cukup parah terjadi di wilayah Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak.
Banjir yang merendam ribuan pemukiman warga di wilayah tersebut, juga merendam salah satu sekolah di lingkungan tersebut, yakni SMP Negeri 6 Kota Cilegon.
Akibat hal tersebut, pihak sekolah dengan terpaksa harus memulangkan para pelajar yang terlihat sudah siap untuk melakukan aktivitas belajar. Tidak sampai disitu, akibat masih adanya sisa air dan lumpur di SMP Negeri 6, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswanya hingga batas waktu yang belum dapat dipastikan.
Kepala SMP Negeri 6, Nurhayati menuturkan, dalam sepekan ini, akibat cuaca buruk dan hujan yang terus menerus beberapa waktu lalu membuat sekolahnya harus mengalami musibah banjir untuk yang kedua kalinya.
“Kemarin belum satu minggu sekolah kami kebanjiran dan saat ini harus kebanjiran lagi dan semakin parah karena kerusakannya lebih banyak dari yang kemarin,” ungkapnya kepada inilahbanten.co.id.
Ia menambahkan, selain menyisakan sampah dan lumpur dihampir semua ruangan yang ada disekolah, banjir juga menyebabkan dinding pagar dibagian belakang sekolah roboh.
“Mulai ruang kelas, ruang guru, perpustakaan dan termasuk ruangan saya juga terendam air banjir bercampur lumpur. Hampir semua arsip penting sekolah seperti rapor siswa dan buku, rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Selain itu, komputer dan televisi yang ada di sekolah juga rusak,” terangnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, para guru dibantu oleh petugas terkait dan warga sekitar bersama-sama membersihkan ruangan yang dipenuhi lumpur pasca terendam banjir.
"Untuk sementara ini, siswa kita liburkan dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Karena dengan kondisi seperti ini, sepertinya tidak bisa dibersihkan dalam waktu satu hari," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Mochtar Gojali mengaku sudah meninjau lokasi SMP Negeri 6 yang terkena banjir.
Menurutnya, tergenangnya sarana pendidikan tersebut akibat pagar yang jebol ketika banjir menerjang wilayah sekitar.
“Sekolah bukan diliburkan, namun aktivitas belajar kita pindahkan ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Muhtar menyatakan bahwa banjir yang melanda SMP Negeri 6 Cilegon sudah terjadi dua kali. Terkait hal ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk segera menyelesaikan masalah banjir di wilayah sekitar.
“Saat ini sedang dibersihkan. Kita minta bantuan Petugas Damkar Cilegon untuk membantu menyemprot lumpur. Untuk pagar sekolah yang jebol segera kita bangun kembali. Untuk masalah banjirnya kita serahkab ke DPU Cilegon,” paparnya.
Di wilayah berbeda, hal serupa juga dialami oleh SDN Masigit 1 yang berlokasi di Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Pihak sekolah terpaksa memulangkan siswanya, lantaran sekolah kebanjiran.
“Dari kelas 1 sampai kelas 6 ada dua rombongan belajar. Semuanya masuk pagi. Tadi murid-murid sudah masuk, tapi kita pulangkan. Khawatir ada murid yang terpeleset dan jatuh karena lantai licin dan halaman yang masih tergenang air,” ujar Sutarmi, Pengawas Dinas Pendidikan Sekolah Dasar pada UPTD Pendidikan Kecamatan Jombang saat meninjau SDN Masigit 1.
Sutarmi berharap instansi yang menanggulangi banjir agar mencari cara agar sekolah tersebut tidak menjadi langganan banjir.
“Air masuk sampai ke teras kelas karena kelas posisinya tinggi. Kita hanya meminta agar (banjir) ini dicarikan solusinya supaya siswa belajar mengajar tidak terganggu,” tandasnya.