IBC, Serang-Banyaknya tumpukan sampah yang berada di jalan Sumur Pecung menuju Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang tepatnya di depan Komplek Pemda Sumur Pecung, Kota Serang, dan di sejumlah titik di Kota Serang menjadi keluhan warga saat ini. Menyikapi keluhan warga tersebut, pihak Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Serang beralasan kesulitan untuk mengangkut yang ada disejumlah titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Serang. Itu karena anggaran untuk operasional pengangkutan sampah tersebut yang belum tersedia.
"Ini aja kita sedang mencari dana talangan untuk operasional pengangkutan sampah ke tempat pembuangan ahir. Bahkan karena kekurangan anggaran, kita maksimalkan petugas yang ada kebersihan harus ngangkut 4 rit, biasanya 2 rit per hari," kata Bahrudin Seksi Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, saat dihubungi IBC, Selasa 5-September-2017.
Saat ini ia baru mendapat dana talangan untuk operasional pengangkutan sampah yang ada di Kota Serang. Dana talangan tersebut hanya cukup selama seminggu ke depan.
"Dari APBD sudah habis karena hanya bertahan sampai sembilan bulan. Jadi harus mencari dana talangan lagi untuk dapat tetap beroperasi. Jadi sambil nunggu anggaran perubahan pada Oktober, kita sibuk cari dana talangan," ucapnya.
Menurutnya anggaran yang dibutuhkan untuk operasi pengangkutan sampah-sampah yang ada di TPS Kota Serang membutuhkan anggaran 180 Juta perbulan.
"Anggaran tersebut digunakan untuk mengoperasikan 18 armada pengangkut sampah. Idealnya kan ada 70 armada sesuai jumlah TPS yang ada di Kota Serang. Jadi kita juga kekurangan anggaran untuk menambah armada lagi," ucapnya.
Sebelumnya, Warga Komplek Pemda Sumur Pecung Baru Kota Serang mengeluhkan tumpukan sampah yang berada di pinggiran di Jalan yang menghubungkan Sumur Pecung Rau Cimuncang Kota Serang. Hal itu karena mengakibatkan keadaan jalan yang setiap hari ramai dilintasi pengendara dari berbagai wilayah tersebut terlihat kumuh. Bahkan sesekali sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu warga komplek setempat.
Pantauan dilapangan, tumpukan sampah itu terdiri atas sampah rumah tangga dan rongsokan. Sampah tersebut menumpuk sampai ketinggian diatas lutut orang dewasa. Sampah itu diduga berasal dari sampah warga yang bingung harus membuang kemana, sementara Tempat Pemungutan Sampah (TPS) resmi tidak disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. Akhirnya semua warga terpaksa membuang sampah itu di pinggiran jalan sampai sampah tersebut menumpuk berhari hari.
Seorang warga, Ifan mengaku kecewa dengan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Menurutnya, jika warga tidak memiliki TPS bisa dimusyawarahkan secara baik baik dan mencari solusi atas ketidak tersediaan TPS tersebut. Pun kepada petugas kebersihan dari Pemkot Serang yang seolah membiarkan kekumuhan terjadi di wilayah Kota Serang. Padahal, ujar dia, jalan tersebut termasuk jalan yang ramai yang dilintasi oleh semua pengendara dari berbagai wilayah.
"Ya saya berharap Pemkot bersikap tegas, jangan sampai sampah ini malah semakin hari semakin menumpuk dan menimbulkan bau yang sangat parah, apalagi disini kan deket SD, nanti malah anak anak ke ganggu belajarnya," kata Ifan, warga Komplek Pemda Sumur Pecung Baru Rt 01 Rw 02, Senin 4-September-2017 lalu.
Ia mengaku akan mencoba mengadu kepada pihak RT atau RW setempat mengenai masalah tersebut agar seceatnya ditanggapi