IB, SERANG-Pihak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kota Serang menjadikan kegiatan survei sebagai ukuran atau patokan dalam menentukan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang yang akan diusungnya. Hal itu karena survei diyakini mampu mengetahui sejauh mana elektabilitas dan popularitas bakal calon berdasarkan penilaian warga Kota Serang tersebut.
Pernyataan itu dikatakan Sekretaris DPC PD Kota Serang, Asep Saepul Bahri usai menerima formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang periode 2018 - 2023 di Kantor DPC PD Kota Serang di Jalan Kelapa Dua, Kota Serang, Jumat (7 Juli-2017). Ia menuturkan, survei sendiri diperkirakan akan dilakukan Agustus dan September mendatang.
"Survei dilakukan Agustus dan September, kami juga akan memverifikasi adminsitrasi Bakal Calon yang mendaaftar, misalnya dia sekolah SD nya dimana, kita kroscek benar apa tidak," ucapnya.
Selanjutnya, mengenai tahapan penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang periode 2018-2023 yang dilakukan partainya yakni pemaparan visi misi calon, 1 Agustus mendatang, Survei lapangan Agustus dan September dan terakhir, penyerahan nama nama Bakal Calon Wali Kota dan Wali Kota Serang periode 2018 - 2023 ke Dewan Pengurus Pusat (DPP).
Ia mengatakan, soal jumlah kursi yang tidak mencukupi, Asep siap jalan bareng bersama dengan partai lain atau koalisi. Sebab, menurut Dia, aturannya memang sudah demikian adanya yakni 20 persen dari jumlah anggota DPRD.
"Saya kira patokannya kalo kita survei, survei itu kan bukan hanya popularitas akan tetapi elektabilitas yang tinggi. Begitupun soal koisi, karena PD ada 5 kursi, aturannya kan 20 persen dari anggota dewan, atau sekitar 9 orang, makannya kayaknya selurh partai pasti berkoalisi," ungkapnya.
Diketahui, sejak beberapa hari yang lalu, pihak PD membuka penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang periode 2018 - 2023. Ada 11 tokoh yang mengambil formulir di DPC PD Kota Serang, rencananya batas penyerahan formulir jatuh pada Senin 10 Juli mendatang. Ada 5 orang yang sudah mengembalikan yakni Amanudin Toha, Nuraini, Wahyudin Jahidi, Lalu Atharusalam Rais dan Subadri Ushuludin. [Abdul Rahman Ahdori].