IBC, Serang- Bakal Calon Wali Kota Serang, Subadri Ushuludin, menerima hasil survey yang dirilis FISIP Untirta yang memposisikannya popularitasnya diangka 22 persen dan elektabilitasnya 7,4 persen. Angka itu termasuk rendah dibandingkan dengan Bakal Calon lain yang berada pada posisi 50-67 persen.
Namun, dia tetap optimis bisa maju di Pilkada Kota Serang, sebab, tahapan Pilkada di KPU Kota Serang belum dimulai. Menurutnya, atas hasil survey itu dirinya akan mengambil hikmah, sehingga popularitasnya dan elektabilitasnya kedepan bisa ditingkatkan.
"Itu pun perlu di apresiasi, pertama Pilkadanya juga masih Jauh. Apapun hasilnya, kajian internal Fisip Untirta itu merupakan suatu motivasi khususnya buat pribadi saya.Tapi yang Jelas, kalau semuanya mengacu ke survei. Ahok kemarin menang kali yah, iya dong," ucapnya kepada IBC, Selasa 26 September 2017.
Ia menegaskan, masih melakukan ikhtiar politik kepada sejumkah Partai Politik di Kota Serang diantaranya Demokrat, Hanura dan NasDem. Ia masih berharap mendapat rekomendasi dari sejumlah partai politik ahar mimpi mewujudkan Kota Santri di Kota Serang terealisasi.
"Apalagi untuk Kota Serang kan masih jauh. Kota Serang masih beberapa bulan lagi, tapi apapun hasilnya itu merupakan motivasi kita semuanya selaku kandidat. Dengan hasil ini kan kita semangat supaya belajar, kalau memang di klaim ketertinggalan ya kita kejar," tuturtnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Serang, Roni Alfanto, angkat bicara soal Hasil Survei yang dilakukan pihak Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang dirilis pada Senin 18 September lalu.
Setelah mengkritisi persentase partainya yang berada di posisi terbawah pada Rabu 20 September 2017 kemarin, kini mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Serang tersebut mengkritisi hasil survey elektabilitas dan popularitas Bakal Calon Wali Kota Serang periode 2018-2023.
Ia mulai meragukan hasil survey yang dilakukan kampus terbesar di Banten itu. Menurutnya, hasil survey Bacalon Wali Kota Serang oleh Untirta sangat ganjil, sebab, ada Bakal Calon tertentu yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi sementara popularitasnya rendah.
“Akang udah baca slidenya belum, ada yang keliatan ganjil gak? Jadi gini, kita kan di NasDem bukan sekali dua kali survey dan di lembaga survey. Dilihat hasilnya ada sedikit menggelitik ada yang berbeda, berbedanya begini, logika orang survey itu yang diukur kana ada Popularitas, (tingkat popularitasnya), Likepabilitas (tingkat kesukaannya) dan elektabilitas (tingkat keterpilihan). Seseorang tidak akan mungkin memilih dulu, menentukan pemilihan, sebelum dia kenal dulu atau popularitasnya kan! logika, bener gak? Akang gak akan memilih saya atau memilih NaSdem kalau akang gak kenal, bener gak?,” katanya kepada IB, Kamis 21 September 2017 siang.