IBC, Lebak-Sekertaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten, Ishak Newtone menduga adanya permainan tak sehat dalam pembelian lahan yang di peruntukan bagi pembangunan SMK Fillial Wanasalam. Lantaran kata Ishak, berdasarkan temuannya dilapangan terdapat beberapa kejanggalan dalam proses pembelian lahan yang berlokasi di Desa Parungsari, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
Kata Ishak beberapa kejanggalan yang ia temukan adalah, kondisi lahan dan harga yang diterapkan dinilai tidak sesuai dan terkesan dipaksakan dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten yaitu senilai Rp86.000, tentu saja pemilik lahan yaitu Elly bin Dulhalim sama sekali tidak merasa keberatan dengan harga tersebut, lantaran jika dijual kepada pihak lain, lahan tidur yang dimilikinya tidak akan dilirik oleh pihak lain.
“Ya jelas pemilik lahan mau dengan harga yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, lantaran jika di jual kepada pihak lain tidak akan ada yang berani meski dengan harga Rp15.000/meter. Mengingat kondisi tanah tidak memungkinkan dan jauh dari tempat tempat strategis,”kata Ishak kepada wartawan, Jumat 2-Februari-2018.
Selain itu kata Ishak, mempertanyakan penilaian dari tim appraisal selaku pihak yang melakukan penaksiran harga. Lantaran kata dia, terkesan tidak melakukan kajian secara menyeluruh, mengingat indikator dan protap dalam proses penaksiran terkesan diintervensi pihak lain.
Bahkan ketika ia turun ke lapangan guna melakukan investigasi, pengelola Fillial dan unsur Muspika tidak terlalu dilibatkan dalam proses pembelian lahan.”Saya pertanyakan, yang mengajukan lokasi disana siapa? Pengelola tidak pernah mengajukan lahan disana, unsur muspika khususnya Camat juga tidak terlalu mengetahuinya,”kata Ishak.
Dalam waktu dekat kata Ishak, setelah pemilik lahan datang ke tanah air, ia akan mendatangi kantor Dinas Pendidikan Provinsi Banten,”Setelah pemilik lahan pulang dari umroh, kita akan datangi Dinas Pendidikan Provinsi Banten,”tutup Ishak.