lB, Serang – Dua kubu Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda/KNPI Banten baik Kepemimpinan, Tanto Warsono Arban dan Ali Hanafiah saling klaim benar. Dua kubu yang mewadahi organisasi kepemudaan (OKP) merasa saling benar soal pembayaran sambungan arus listrik Gedung Pemuda/KNPI Banten yang sudah beberapa bulan terakhir dicabut oleh pihak PLN karena menunggak pembayaran.
Menyusul pada pemberitaan edisi Kamis, 6 April 2017 berjudul Bayar Hasil Patungan, Listrik Gedung KNPI Banten Akan Nyala Kembali bahwa sambungan akses penerangan listrik Gedung Pemuda/KNPI Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug Kota Serang akan nyala kembali. Mengingat, sebelumnya sempat mati karena menunggak pembayaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pembayaran listrik yang menunggak sebesar Rp7,2 juta tersebut hasil dari patungan DPD Pemuda/KNPI Banten kubu, Ali Hanafiah, DPD KNPI Banten kubu Kepemimpinan, Tanto Warsono Arban, dan salah satu pengurus.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPD KNPI Banten kubu Tanto Warsono Arban, Ferry Renaldy menyatakan, bahwa kubu Tanto Warsono Arban tidak ikut menyumbang.
“Kalau pun kami (kubu Bung Tanto) dibebankan suruh membayar tunggakan listrik, sepertinya kami mampu tidak perlu patungan. Jadi, saran saya Ali Hanafiah kalau tidak mampu jadi Ketua KNPI mending gak usah, listrik saja gak mampu bayar,” ujar Ferry Renaldy.
Atas komentar Ferry Renaldi, Ketua DPD Pemuda/KNPI, Ali Hanafiah membantah jika tunggakan pembayaran sambungan listrik selama gedung ditempati oleh pihaknya. Melainkan, pertama mengisi gedung tersebut pada kenyataannya sudah menunggak yang sebelumnya ditempati oleh kubu Tanto Warsono Arban.
“Kasih tau ke si Feri zamannya Tanto itu nunggak 4 bulan, Januari, Februari, Maret, April 2016. Saya yang bayarin sebelum masuk gedung kami sudah nunggak waktu itu. Biar Feri gak asal ngomong..Justru tunggak itu periode mereka,” tulis Ali Hanafiah melalui pesan eletronik yang diterima lnilahBanten pada Jum’at, 7 April 2017 malam.
Sementara Ferry Renaldi menyatakan, bahwa pada saat menunggak pihaknya sudah akan membayar. Namun, sebelum mereka membayar gedung sudah diambil alih. “Loh.. Saat itu mau dibayar, tapi kubu Ali menduduki Gedung KNPI tanpa adanya diskusi dengan kubu Tanto.. Itu resiko jangan gembar gembor kaya pahlawan pemuda,” tulis Ferry melalui pesan elektronik pada malam yang sama.
Ferry menyinggung, apakah kubu kepemimpinan Ali Hanafiah sudah banyak berbuat untuk pemuda Banten. “Kaya udah banyak berkorban saja untuk pemuda Banten. Kalau caranya gak dzolim dan baik-baik, pasti gak akan seperti ini,” cetusnya.
“Kasih tau ke Ali, sadar diri. Introspeksi diri sebelum terlambat semuanya. Saya paling keras untuk dualisme KNPI Banten. Sama saja ini degredasikan pemuda Banten, dan khususnya dualisme KNPI Banten itu mengganggu Tanto, dan yang mengganggu Tanto urusannya sama saya. Kasih tau Ali juga, keluar saja dari Gedung KNPI Banten, nanti ada tunggakan tuh, nanti kita yang bayar,” tutup Ferry Renaldi.