IBC, Serang – Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tingkat SD, SMP dan SMA/SMK hingga belum cair. Padahal, Padahal, Pemerintah Pusat sudah menyalurkan kepada pemerintah provinsi se Indonesia sejak Februari 2018 untuk triwulan satu yakni, Januari-Februari-Maret.
Gubernur Banten, Wahidin Halim saat diminta tanggapan soal tersebut tampak meradang. Bahkan, dirinya mengancam akan menindak tegas jika adanya bukti ada unsure kesengajaan atas keterlambatan penyaluran dana BOS tersebut.
“Yoga, coba tanya Dinas Pendidikan tanya dana BOS,”ucap WH sapaan Wahidin Halim kepada salah satu ajudannya saat ditanya IBC usai menghadiri rapat dengan alumni STPDN yang bertugas di lingkungan Pemprov Banten di Lantai 2 Gedung Terpadu KP3B Curug, Kota Serang pada Senin, 26 Maret 2018 sore.
Baca juga: Tak Kunjung Cair, Dimana Dindikbud Banten Mengendap Dana BOS
Ditanya tanggapan seringnya terlambat penyaluran dana BOS dari tahun-tahun sebelumnya, WH berjanji akan mencari terlebih dahulu siapa yang memang sengaja memperlambat penyaluran dana BOS. “Siapa yang bertnaggung jawab nanti, nanti kita lihat”
Ditanya kembali apakah ada tindakan tegas terhadap permasalahn tersebut. “Nanti kalau sudah ada bukti kita sikat. Kita tindak, siapa yang menghambat,”tegas WH.
Sedangkan ditanya kembali jika adanya dugaan kesengajaan mengendapkan dana BOS tersebut, WH mengatakan hal yang sama perlu dicari buktinya.
“Belum tahu. Bolah kita curigai tapi kita buktikan memang di depositokan apa ngga. Kamu catat dulu, kumpulkan data, kasih tahu informasi ke saya nanti kita sikat. Tapi saya kira itu hanya persoalan administrasi saja,”tuturnya.
Sayangnya Sekretaris Dindikbud Banten, Ardius Prihartono sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi. Padahal, kemarin pihaknya hadir dalam rapat dengan alumni STPDN yang bertugas di lingkungan Pemprov Banten di Lantai 2 Gedung Terpadu KP3B Curug, Kota Serang pada Senin, 26 Maret 2018 sore, namun menghilang. Kembali dihubungi melalui sambungan telepon selulernya pun masih dalam kondisi tidak aktif.
Sebelumnya keluhan lambatnya dana BOS disampaikan salah satu Kepala SDN di Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. "Harus bagaimana lagi, semua juga memang belum cair (Dana BOS). Sudah biasa setiap triwulan lambat terus, sekarang triwulan saru Januari sampai Maret belum cair aja," ujar kepala sekolah tersebut yang enggan namanya ditulis saat ditemui di kantornya pada Senin, 26 Maret 2018.
"Sekolah itu ujung tombak dan ujung tombok juga. Maksudnya, kalau dana BOS lambat kita paling pinjam uang tabungan murid dulu, yang penting KBM (kegiatan belajar mengajar) lancar pak," tambahnya.
Senada dikatakan Kepala SDN Kerundang 2 Kota Serang, Yani Sumaryani. Pihaknya pun sama harus meminjam uang tabungan murid terlebih dahulu jika kondisi seperti ini dana BOS tak kunjung cair." Utang dulu kalau ada kegiatan. Kadang pinjem uang tabungan murid," katanya.
Menurut dia, jika pihak sekolah hanya mengandalkan pemerintah sepertinya dunia pendidikan tidak akan jalan. Jadi, pihaknya selalu berupaya bagaimana pun caranya agar KBM tetap berjalan demi kebaikan dunia pendidikan." Upayanya salah satunya kadang pakai uang pribadi saya dulu buat operasional sekolah. Yang penting berjalan, kalau menunggu dari pemerintah mah ga akan jalan," cetus Yani.