IBC, Serang-Wali Kota Serang Tb. Haerul Jaman menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai keamanan anak anaknya. Menurut pria yang biasa disapa Jaman ini, masalah keamanan anak baik di lingkungan sekitar maupun di lembaga pendidikan sudah menjadi pembahasan pada Rapat rapat yang dilakukannya.
Ia memastikan di Kota Serang tidak ada kasus yang menjerat anak seperti di wilayah lain. Kegiatan sosialisasipun telah banyak dilakukan kepada semua anak di Kota Serang dengan berbagai serangkaian kegiatan. Hal itu pula menjadi salah satu indikator pada realisasi perwujudan Kota Serang menjadi kota ramah anak.
“Kita melihat dulu yah, jadi sebetulnya kita melihat kasusnya dulu, di Indonesia memang kerap terjadi saat ini, bukan hanya itu, tadi yang lain juga banyak yang mengalami (kasus kekerasan seksual pada anak). Kita kembali ke orangnya, kita kembalikan ke orang itu. Ketika orang tersebut memiliki wawasan keagamaan yang bagus maka tidak akan terjadi,” katanya ditemui di Alun alun Barat Kota Serang, Minggu 13-Agustus-2017.
Ia mengaku telah menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang untuk menyiasati tidak terjadinya kasus tersebut. Dengan banyak memberikan pendekatan dan motivasi kepada ratusan siswa terutama siswa Sekolah Dasar (SD).
“Sebetulnya di OPD terkait kegiatan sosialisasi sudah berjalan, yang tidak tersentuh memang masih banyak mudah mudahan SDM kota Serang meningkat dan tidak terjadi kasus (kekerasan terhadap anak ) itu,” ucapnya.
Sebelumnya, seorang penjaga masjid alias marbot di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang ditangkap petugas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Serang Kota. Tersangka J alias Abah (45 tahun), ditangkap petugas setelah adanya laporan 8 bocah yang mengaku menjadi korban sodomi.
Waka Polres Serang Kota Kompol Tidar Wulung Dahono mengatakan penungkapan kasus ini bermula dari laporan salah satu korban berinisial M pada Senin 24 Juli 2017 lalu. Korban mengaku disodomi tersangka setelah dibujuk akan diberi kemampuan mahir bermain bola. Tertarik, siswa SD kelas 3 itu lantas mengikuti ritual dengan tersangka di kamar rumahnya.
“Tersangka ini dikenal mampu mengobati penyakit. Makanya anak-anak ini percaya. Modusnya anak-anak diberikan minyak oles yang dioleskan ke kaki agar pintar main bola. Setelah itu anak-anak diminta untuk berbalik dan membuka celana. Disaat itulah tersangka memasukan kelaminnya," ujar Tidar saat ekspose di Mapolres Serang Kota pada Jumat, 11 Agustus 2017.
Kejadian ini menjdi ke khawatiran tersendiri bagi masyarakat Kota Serang terutama ibu rumah tangga. Sebab, di Kota Serang masyarakat pendatang dirasa paling mendominasi dibandingkan dengan penduduk asli. Sehingga, tingkat keamanapun dinilai terancam.