lBC, Serang – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy secara resmi membuka kegiatan Seleksi Karang Taruna Percontohan Tingkat Desa se-Provinsi Banten 2018 di aula gedung Dinas Sosial Pemprov Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang pada Selasa, 17 April 2018. Andika meyakini kolaburasi antara pemuda dan desa adalah salah satu kunci untuk menggerakkan perekonomian daerah seperti Banten.
“Seleksi Karang Taruna Percontohan Tingkat Provinsi Banten diharapkan dapat menguatkan segenap potensi sosial untuk pemberdayaan masyarakat. Dengan pemberdayaan ini dapat memungkinkan munculnya kelompok-kelompok masyarakat berdaya yang menciptakan peluang khususnya di wilayah perdesaan,” papar Andika dalam sambutannya di hadapan ratusam kader Karang Taruna perwakilan dari berbagai tingkat kepengurusan Karang Taruna se-Banten.
Diungkapkan Andika yang juga Ketua Karang Taruna Banten ini, hampir 80 persen wilayah administrasi di Provinsi Banten merupakan wilayah desa, dimana dari 1.551 wilayah administrasi kelurahan dan desa di Provinsi Banten, sebanyak 1.238 desa dan 313 kelurahan. “Pembangunan pedesaan memegang peranan penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan pada hakikatnya bersinergi terhadap pembangunan daerah dan nasional,” ujarnya.
Mengutip data Kementerian Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigari RI, Andika mengatakan, indeks desa membangun tahun 2015 Provinsi Banten mencapai 0,581 atau di atas rata-rata nasional yang sebesar 0,566. Namun begitu, dari 1.238 desa di wilayah Provinsi Banten baru 53 desa (4 %) yang masuk dalam kategori desa mandiri. Sedangkan 396 desa (32 %) termasuk kategori desa berkembang, dan 674 (55 %) dikategorikan desa tertinggal.
“Nah, melalui kegiatan Karang Taruna Percontohan diharapkan dapat meningkatkan pembangunan desa menuju desa maju dan mandiri untuk mengurangi disparitas pembangunan wilayah di Provinsi Banten,” imbuhnya.
Berikutnya Andika mengutip data BPS Provinsi Banten yang menunjukkan Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Banten pada tahun 2017 yang telah mencapai 71,42 atau meningkat 0,46 poin dibanding tahun 2016 yang sebesar sebesar 70,96. Disebutkan, Kota Tangerang Selatan memiliki nilai IPM tertinggi yaitu 80,84 dan Kabupaten Lebak terendah yaitu 62,95.
“Berdasarkan data tersebut, Provinsi Banten memang menduduki peringkat ke-8 pencapaian IPM secara nasional. Akan tetapi, disparitas antar wilayah di Provinsi Banten masih tinggi. Hal ini dapat terlihat dari ketimpangan capaian IPM antara satu kabupaten dengan kabupaten lain atau satu kota dengan kota yang lain tidak merata,” paparnya.
Andika merinci, capaian IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2017 sebesar 63,82 dan IPM Kabupaten Lebak tahun 2017 sebesar 62,95, atau kontras berbeda dengan capaian IPM Kota Tangerang pada tahun 2017 sebesar 77,01 dan IPM Kota Tangerang Selatan yang mencapai 80,84.
Sementara itu Ketua Tim Seleksi Karang Taruna Percontohan tingkat desa/kelurahan di Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan, tim akan bekerja dalam waktu kurang lebih 25 hari untuk menjaring peserta seleksi Karang Taruna Percontohan se-Provinsi Banten. “Tahapan seleksi akan dilakukan mulai dari seleksi administrasi, nterview dan expose kegiatan hingga Kunjungan lapangan,’ kata Asep.
Dikatakan Asep, kegiatan ini bertujuan untuk mencari potensi-potensi Karang Taruna dengan ciri khas daerahnya. Berikutnya, lanjut Asep, karang taruna percontohan akan mendapatkan pembinaan secara langsung oleh Karang Taruna Provinsi Banten dalam mengembangkan kegiatan atau usaha-usaha yang telah dikembangkan saat ini. “Kami akan mencari 40 Karang Taruna desa/kelurahan sebagai percontohan dalam mengembangkan potensi Karang Taruna di Provinsi Banten,” ujarnya.