lBC, Serang - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengakui, masih kesulitan dalam menangani rumah makan (RM) atau pedagang dadakan yang menembak harga menu makanan bagi wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Akibatnya, bukan hanya sekali menjadi viral di media sosial atas kekecewaan wisatawan saat berkunjung di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang.
"Ya di Kabupaten Serang audah viral waktu itu, saya sendiri dapat dari teman, bon makan sampai satu juta. Saya sendiri langsung turun ke lapangan, saya cek tanya semua pedagang, dan ternyata pedagang permanen itu mereka harganya normal dan mereka lagi itu mengeluhkan buku harga makanannya,"kata Tatu.
Hal itu diungkapkan Tatu menjawab pertanyaan wartawan saat konfrensi pers Expo AKCF 2018 di Halaman Pendopo Bupati Serang pada Jumat, 7 September 2018.
Beberapa waktu lalu, lanjut Tatu, sudah ditindak lanjuti oleh Dispenda Kabupaten Serang dengan aturan semua rumah makan harus punya menu yang jelas harganya.
"Jadi tidak boleh rumah makan menyodorkan menu makanan tanpa list harganya, Insya Allah sekarang sudah mulai tertib," jelasnya.
Disisi lain, tambah Tatu yang menjadi PR dari Pemkab Serang yaitu persoalan parkir dibeberapa pantai milik swasta. Pihaknya sedang menertibkan parkir yang mengecash harga yang cukup tinggi. Sebab menurutnya pantai tersebut bukan milik pemda.
"Ini PR kami dengan bapa-bapa dewan. Memang kita tidak punya ruas pantai disana yang bisa di kelola pemda, tetapi swasta pun kita secara persuasif, kalau mereka tidak mengindahkan, maka tindakan tegas akan diberikan oleh pemda. Begitupun rumah makan yang menembak harga," pungkasnya.