IBAN, Cilegon - Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi, Penetapan, dan Pengumuman Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Banten Dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017 di Hotel The Royale Krakatau Cilegon, diwarnai unjuk rasa.
Ratusan orang pendukung calon gubernur dan wakil gubernur Banten nomor urut dua, Rano Karno-Embay Mulya Syarief menggeruduk tempat rekapitulasi perhitungan suara Pilgub Banten 2017 di Hotel Royal Krakatau, Kota Cilegon, Banten.
Para demonstran menilai rapat pleno rekapitulasi suara seharusnya tidak jadi digelar hari ini lantaran masih adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilgub Banten 2017.
“Adanya penggelembungan suara, Suket yang disalahgunakan, penggelembungan suara hasil upload C1 di KPU,” ujar Nasir salah satu orator dalam unjuk rasa tersebut, Minggu (26/2/2017).
Selain itu, mereka juga menuntut kepada Bawaslu untuk segera menindaklanjuti apa yang sudah dilaporkan terkait adanya kecurangan dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. “Bawaslu pusat harus turun tangan, semua terstruktur semua kecurangan ini secara massif,” tegasnya.
Sementra itu, ratusan personil kepolisian dari Polda Banten dan Polda Lampung melakukan pengamanan untuk menjaga jalannya aksi tersebut.
Terlihat satu unit mobil water canon dan barracuda turut disiagakan di lokasi. Untuk menghindari massa merangsek ke dalam, kawat berduri dipasang di hadapan ratusan demonstran.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun inilahbanten.co.id, jumlah massa yang hadir pada saat Pleno rekapitulasi perhitungan suara Pilgub Banten 2017 mencapai ribuan orang yang terdiri dari massa LSM Ombak sekitar 200 orang, massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada Bersih sekitar 3000 orang dan sisanya merupakan simpatisan pendukung Pro Embay dan Sahabat Rano dengan jumlah massa sekitar 300 orang.