IBC, Lebak – Ada pemandangan unik dan aneh kini tersaji di seluruh jalan jalan protokol di Kabupaten Lebak. Lantaran, disetiap kiri kanan yang ada pohonnya pasti terdapat balutan kain batik. Aneh kan? karena pemandangan tersebut lazim nya hanya terlihat di pulau dewata Bali.
Tentunya keberadaan pohon pohon yang di balut kain batik tersebut kini dijadikan spot Selfie oleh warga Lebak. Tak kurang setiap warga yang melintasi setiap pohon langsung mengeluarkan Handphonenya hanya untuk satu sampai dua kali shoot.
“Lumayan pak. Keren, view-nya dapet,”kata Suhada ABG yang kedapatan Selfie di dekat sebuah pohon besar yang di bungkus kain batik di Jalan Siliwangi Pasir Ona, Sabtu 18-November-2017.
Terpantau di lapangan, pohon yang berada di sejumlah jalan semisal Jalan Siliwangi, jalan andi negara, jalan Ir juanda, jalan Sunan Kalijaga, Alun-alun barat dan lain lain. Tak kurang dari ratusan pohon di balut kain batik.
Namun ada apakah gerangan? Usut pusat usut, setelah dilakukan beberapa wawancara dengan berbagai pemangku kebijakan di pemerintah Kabupaten Lebak. Rupanya, dibungkusnya pohon-pohon tersebut dengan kain batik merupakan salah satu upaya dari Pemkab dalam rangka menghadapi HUT Lebak yang ke 189.
Menurut Dodi Irawan ST, ketua pelaksana HUT Lebak, makna membungkus pohon mempunyai arti Filosofi yang sangat dalam. Lantaran pemkab Lebak mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan lingkungan, sesuai dengan Pikukuh Baduy salah satunya yang berbunyi “Lebak teu Menang di Rusak” lembah dan tanah tidak boleh dirusak, yang kemudian di simbolkan dengan melindungi pohon yang selalu memberikan keteduhan dan memberi manfaat bagi kehidupan.
Lantas motif batik Lebak apa yang di pakai untuk membalut pohon-pohon tersebut?Kata Dodi, tentu saja batik yang digunakan adalah batik dengan motif Caruluk Saruntuy yang diyakini mengandung makna melambangkan kehidupan yang Sauyun atau bersatu meskipun berbeda beda suku, budaya dan agama, namun tetap memberikan manafaat bagi sesama.
“Motif yang di pakai adalah motif batik Caruluk Saruntuy. Makna yang terkandung di dalam motif tersebut dianggap sangat mewakili kondisi di Lebak saat ini,”kata Dodi Irawan, ketua pelaksana HUT Lebak yang juga Kepala Diskominfo Kabupaten Lebak, kepada wartawan, Sabtu, 18-November-2017.
Di era keterbukaan seperti saat ini, semua bisa berbeda pandangan politik, bisa berbeda argumentasi tentang semua hal, semua bisa sangat keras berdiskusi, serta bisa panas beradu opini. Meski ada perbedaan, diatas semua itu, dengan momentum HUT Lebak yang ke 189 tahun yang akan jatuh pada tanggal 2-Desember-2017 nanti, Dodi berharap ada satu persamaan diantara warga Lebak, dan ia meyakini tentang hal tersebut, dan salah satu persamaanya adalah bahwa seluruh warga Lebak mencintai Lebak.
“Mari memberi manfaat bagi sesama, hubungan antar manusia harus dijaga, hubungan manusia dengan alam harus seimbang dan saling memberi manfaat. Lebak itu membanggakan, so mari bangga jadi urang Lebak dan yang tidak kalah penting mari kita semua menjadi kebanggaan Lebak,”tukas Dodi lagi.