lBC, Serang – Para orangtua siswa mengeluhkan kacaunya proses pendaftaran sekolah tingkat SMA/SMK Negeri di Provinsi Banten secara online. Sebab proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online dibuka sejak kemarin Kamis, 21 Juni 2018 hingga hari ini Jum’at, 22 Juni 2018 masih sulit untuk di akses karena server error melalui situs resmi Pemprov Banten di https://ppdb.bantenprov.go.id.
“Dari kemaren buka web PPDB online untuk mendaftarkan adik masuk sekolah tingkat SLTA, tapi belum bisa aja,” ujar Ene Sa’diyah warga Kecamatan Baros, Kabupaten Serang kepada InilahBanten di Kota Serang pada Jum’at, 22 Juni 2018.
Baca juga:PPDB Online SMA/SMK Negeri Kacau, Orangtua Siswa Mengeluh
“Kemaren katanya bisa dibuka pada tanggal 21 (Juni) padahal kemaren tanggal 21 Juni. Hari ini saya buka sudah dua kali. Tapi lagi-lagi tidak dapat dijangkau,” keluh Diyah.
Baca juga: Soal PPDB Online, Kominfo Banten Sebut Sekolah dan Warga di Lebak Gaptek
Baca juga: Rampas Motor di Jalan, Badak Banten Sweeping Matel
Dengan kacaunya proses PPDB Online tersebut, Diyah memertanyakan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam hal ini Gubernur Banten, Wahidin Halim. Terlebih, proses PPDB Online menurutnya menghabiskan anggaran yang cukup besar.
“Gimana ini pertanggungjawaban pak Gubernur terkait kekacauan PPDB Online ini. Tentunya mungkin sudah menghabiskan anggaran Pemprov Banten. Kalo seandainya pendaftaran memakai cara manual. Tentunya anggaran yang sudah dikeluarkan pemprov menjadi pemborosan belaka,”cetus Diyah.
Baca juga: Dibilang Gaptek, Ini Reaksi Warga Lebak
Baca juga: Jembatan Gantung di Jawilan Ambrol, 320 Jiwa Terisolir
Berbeda dengan Diyah, Nur Fajar Wati warga Kecamatan/Kota Serang yang mengaku sudah mendaftarkan dua keponakannya sudah berhasil. Namun, itu pun memakan waktu lebih dari sepuluh jam. “Memang sulit di akses, akhirnya bisa juga,”katanya.
Dia berharap, kepada Pemprov Banten untuk tahun berikutnya agar lebih peka terkait PPDB Online. Sehingga tidak lagi terjaid seperti tahun ini dan sebelumnya. “Itu pastinya menghabiskan anggaran besar, jangan sampai terulang lagi kekacauan PPDB Online,”ucap Nur.