IB, Tangerang- Sejumlah kader mulai bermunculan dalam penjaringan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang periode 2018-2023 yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Setelah Agus Setiawan, kini giliran Sri Hartati yang mendaftar ke tim penjaringan.
Sri Hartati merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten dari fraksi PDIP. Dia berencana mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Tangerang di Pilkada Serentak 2018. Keseriusannya dibuktikan dengan mengambil formulir bakal calon Walikota/Wakil Walikota di DPC PDIP Kota Tangerang, Kamis 11 Mei 2017. Saat pengambilan formulir sekitar pukul 13.00 WIB ia dikawal langsung oleh simpatisannya terdiri dari masyarakat Kota Tangerang dan keluarga.
Diketahui, DPC PDI-P Kota Tangerang mulai disibukan dengan berbagai agenda politik regional salah satunya adalah penjaringan Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tangerang periode 2018-2023.
"Kita buka pendaftaran mulai tanggal 9 mei 2017 dan sampai kemarin 10 mei 2017 sudah ada 2 orang yang mendaftar," kata Ketua Tim Penjaringan, Andri Permana saat dihubungi, Kamis 11 Mei 2017.
Tanpa menyebut jumlah keseluruhan Bakal Calon yang ikut penjaringan di DPC PDI-P Kota Tangerang, dia menuturkan, sudah dua orang yang mendaftar dari internal PDI-P, yaitu Ketua Fraksi PDIP Kota Tangerang, Agus Setiawan dan Anggota DPRD Banten fraksi PDI-P Dapil Kota Tangerang, Sri Hartati.
"Memang setiap hari pihaknya mengagendakan 1 orang yang mendaftar. Rencananya pendaftaran dibuka sampai tanggal 19 Mei 2017," tuturnya.
Sementara itu, Sri Hartati mengaku pendaftaran yang dilakukannya karena dorongan dari pengurus Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI-P di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.
"Ini perintah dari 13 PAC kepada saya untuk mendaftar, bahwa sudah saatnya PDIP memimpin di Kota Tangerang,"ujar Sri.
Menurut politikus perempuan ini, motivasi lainnya adalah dorongan dari kaum perempuan yang menginginkan Kota Tangerang memiliki pemimpin perempuan.
"Saat reses saya menyempatkan diskusi dengan para perempuan, mengajak perempuan untuk berani berpolitik. Atas dasar itulah yang mendorong saya memberanikan diri untuk mendaftar, di Kota Tangerang sendiri belum pernah ada kepala daerahnya perempuan," ungkapnya.