lBC, Serang – Meski berbagai program gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui instansi terkait, guna menyadarkan masyarakat agar menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat (P2WKSS), namun kesadaran masyarakat dalam menerapkan PHBS hingga kini masih rendah.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah tak menampik jika PHBS masyarakat masih rendah. Kata dia, meski setiap tahun program dilakukan salah satunya P2WKSS namun perubahan bagi masyarakat belum maksimal.
“Setiap tahun PHBS ada programnya di dinas kesehatan, ya saya melihat perubahan (PHBS masyarakat) itu belum signifikan,”kata Tatu kepada lnilahBanten usai Sosialisasi Lomba Kampung Bersih dan Aman di Indoor Setda Kabupaten Serang pada Rabu, 31 Juli 2019.
Tatu mencontohkan belum signifikannya perubahan masyarakat untuk menerapkan PHBS, dengan masih masih nyamannya masyarakat meski lingkungan kumuh dan kotor. “Misalnya solokan hitam, sampah dimana-mana, masyarakat membuang sampah di pinggir jalan dengan tidak ada beban. Ini kan prilaku yang kurang baik yang harus kita perbaiki, harus kita benahi,”ucapnya. Seraya menambahkan, jika dibiarkan persoalan sampah ini menjadi penyakit masyarakat. “Ini tidak boleh dibiarkan,”tegas Tatu.
Dengan digelarnya Lomba Kampung Bersih dan Aman, salah satu upaya guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan. Sebab, diakuinya tidak mudah untuk mengubah masyarakat untuk mandiri menciptakan kampung yang bersih, aman, dan peduli kesehatan lingkungan. Maka perlu adaya kebersamaan dari berbagai pihak.
“Perhatian dari Polda Banten luar biasa. Kita sama-sama punya keinginan kuat, membuat Kabupaten Serang lebih maju,” tuturnya.
Senada dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Rudi Suhartanto. Kata dia, sebetulnya kalau dilihat dari program upaya pemerinta daerah, kecamatan dan desa terus bergerak bersama membangun budaya masyarakat.
“Sudah kita lakukan semua, sampai hari ini. Tadi seperti yang disampaikan Ibu Bupati salah satunya program P2WKSS dan lainnya, tapi sampai hari ini sulit membangkitkan, membangun budaya masyarakat supaya mereka sadar bahwa kebersihan itu kebutuhan mereka yang ingin kita targetkan. Itu supaya masyarakat yang benar-benar membutuhkan bukan kita yang butuh,”katanya.
Dengan Lomba Kampung Bersih dan Aman, merupakan Modifikasi program ada yang ingin coba pemda lakukan untuk mendorong kesadaran dari masyarakat bukan dari pemda. “Kenyataannya masih ada sampah dibuang sembarangan menumpuk, ya mungkin manajemennya harus kita perbaiki,”ujarnya.
Ditanya apakah karena minimnya fasilitas dari pemerintah daerah, Rudi menampiknya. Sebut dia, sehebat apa pun fasilitas dari pemerintah jika masyarakat masih semau-mau memproduksi sampah tidak akan pernah kuat.
“Ilustrasinya begini satu manusia dalam 24 jam dia memproduksi dua kilo gram BAB (buang air besar), hasil penelitian sekarang di kalikan sebanyak 1,7 juta penduduk, dikali 2 kilo itu 3,4 kilo kalau BAB semua di sawah di kebun seperti apa Kabupaten Serang. Artinya ketika banyak orang yang belums adar melakukan iut semua, jadi kita pemda tidka akan pernah kuat program yang ada,”tutur Rudi.[Ars]