lB, Serang - Lanjut Usia dengan kapasitasnya sebagai penduduk senior, memiliki kebijakan, kearifan serta pengalaman berharga yang dapat dijadikan teladan bagi generasi penerus bangsa. Kegiatan peringatan hari lanjut usia nasional (HLUN) di Pemprov Banten kali ini dalam menyambut bulan lanjut usia (April-Juni), selain memperingati HLUN, juga pembukaan temu regional konda lanjut usia se-Jawa dan Bali.
Pesan utama dalam HLUN tahun 2017 ini adalah pengembangan kawasan ramah lansia, sejalan dengan Peraturan Menteri Sosial nomor 7 tahun 2017 tentang kawasan rumah lanjut usia. "Perlu kesadaran kolektif dari pemerintah ataupun swasta untuk membantu dan memfasilitasi keterbatasan para lansia dengan menyiapkan tempat pada setiap layanan publik yang tersedia, baik milik pemerintah ataupun swasta," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Nurhana pada Senin, 5 Juni 2017 sore.
Sedangkan, temu regional komisi daerah (Komda) lansia se-Jawa dan Bali telah berlangsung selama enam tahun berturut-turut, sejak 2012 sampai 2017. "Alhamdulillah forum ini telah menghasilkan berbagai kesepakatan antar daerah di Jawa-Bali, baik untuk kepentingan daerah atupun berupa rekomendasi ditingkat pusat," terangnya.
Ia juga berharap, dengan diadakannya kegiatan tersebut, dapat merumuskan isu-isu strategis yang dapat menjadi rumusan bagi pemerintah mengambil keputusan. "Juga diharapkan forum ini dapat menginisiasi jangkauan yang lebih luas, yautu forum Nasional," pungkasnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial (Resos) pada Dinsos Banten, Dede Siti Eka menuturkan, bahwa pelaksanaan HLUN sendiri setiap tahun selalu diperingati yaitu setiap tanggal 29 Mei dan mendapat perhatian secara khusus dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Banten. Karena bangsa kita adalah bangsa yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang tua.
“Ini tercermin dalam pembangunan sistem kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia selalu menekankan dan merujuk pada keteladanan para pendahulu, sesepuh dan orang-orang tua yang memiliki nilai spiritualitas dan moralitas tinggi serta bersandar pada nilai-nilai luhur keagamaan, norma dan budaya adiluhung,” ungkapnya.
Sambungnya, bahwa pesan utama dalam Hari Lanjut Usia Nasional tahun 2017 ini adalah pengembangan kawasan ramah lansia sejalan dengan Peraturan Menteri Sosial RI terbaru nomor 7 tahun 2017 tentang kawasan ramah lansia. Perlunya kesadaran kolektif semua pihak baik pemerintah maupun swasta untuk memfasilitasi dan membantu keterbatasan para lansia dengan menyiapkan fasilitas ramah lansia pada setiap layanan publik yang tersedia baik milik pemerintah maupun swasta.
Misalnya, Dede Siti Eka menyontohkan, di Loket tempat mengantri BPJS atau fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan lain-lain, terdapat loket khusus lansia hingga mereka tidak perlu mengantri lama, juga misalnya di apotek-apotek swasta, ada loket yang khusus melayani lansia, bahkan sampai bioskop kalau perlu menyediakan loket dan tempat duduk khusus bagi lansia.
“Jadi sebenarnya seluruh aspek fasilitas umum bisa kita sisipkan pelayanan dan fasilitas yang ramah lansia, tinggal ada "kesadaran kolektif" tadi dari seluruh stakeholder, inilah tugas kita bersama untuk membangun kesadaran ini,”terang Dede Siti Eka.
Sedangkan Temu Regional Komisi Daerah Lanjut Usia se-Jawa Bali telah berlangsung selama 6 (enam) tahun berturut-turut sejak tahun 2012 sampai tahun 2017. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 5-7 Juni ini dengan mengundang 7 Provinsi yang berada di regional Jawa-Bali (Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan tuan rumah Banten).
Selama 5 tahun berlangsung, forum ini telah menghasilkan berbagai kesepakatan antar Daerah di Jawa-Bali, baik mengenai hal-hal yang menjadi kepentingan bersama di daerah maupun yang berupa rekomendasi untuk mendapatkan perhatian dan tidak lanjut baik di tingkat Pusat (Komisi Nasional Lanjut Usia) maupun di tingkat daerah.
“Dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada, maka hasil Temu Regional tersebut sudah dicoba untuk ditindak lanjuti di masing-masing daerah,”jelas Dede Siti Eka.[Adv]