IBC, Serang - Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Tirtayasa (Untirta) Serang Banten, Anis Fuad, menyebut borong partai di Pilkada akan menciderai demokrasi. Menurutnya, itu karena akan berdampak pada hilangnya kesempatan bagi sejumlah kandidat Bakal Calon (Bacalon) untuk maju sebagai Calon Kepala Daerah (Kada) di daerah tertentu.
Ia menuturkan, di semua daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2018 di Indonesia, kasus borong partai berpotensi terjadi terutama bagi mereka yang memiliki banyak harta.
“Bisa saja terjadi, (borong partai) Sah-sah saja. Bagi saya itu merusak kualitas demokrasi karena menghilangkan kesempatan para calon lain. Itu kompetisi tidak sehat. Hal ini dilakukan untuk menjegal calon lain,” kata Anis kepada IBC, Jumat 29-September-2017.
Peneliti utama di Perguruan tinggi terbesar di Banten itu menjelaskan, untuk menghindari hal itu terjadi, maka Partai Politik harus benar benar berkomitmen menciptakan demokrasi yang sehat. Jangan sampai hanya mengejar mahar jual beli kursi partai.
“Politik bukan untuk berjualan, tapi orientasinya untuk kemaslahatan rakyat. Jika tidak, ya mengkhianati amanat konstituen dan rakyat,” ujarnya.
Di Kota Serang, kasus borong partai sangat berpotensi terjadi, apalagi itu dilakukan oleh kandidat kuat di Pilkada Kota Serang saat ini. Sangat sulit mengidentifikasi motivasi Parpol di Kota Serang, namun, itu bisa dilihat dari pimpinan partainya.
“Sulit mengidentifikasikan motivasi tiap partai di kota Serang ya. Walaupun publik bisa melihat dan menilai tergantung siapa yang mengelola partai tersebut. Artinya untuk mengidentifikasi karakter partai lihat saja siapa yang memimpin partai tersebut. Profilnya dilihat. Dekat dengan siapa. Perilaku politiknya bagaimana. kecenderungannya bagaimana. Dari situ kita bisa melihat karakternya. Ideologi partai sekarang sudah tidak dijadikan acuan. Namun ada beberapa partai masih meilhat Ketokohan dan visi misi,” tuturnya.
Diketahui, mendekati tahapan pendaftaran Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang periode 2018-2023 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang, suhu politik di Kota Madani tersebut mulai memanas. Para Bakal Calon Wali Kota mulai tebar pesona berharap ada sejumlah partai yang mengusungnya. Dari selitar 25 Bakal Calon Wali Kota Serang baru Vera Nurlaila Jaman yang sudah memiliki perahu untuk berlayar di Pilkada. Vera berhasil mendapat restu dari Golkar, PKPI dan PKB. Sementara untuk bakal Calon lain baru direkomendasikan ke Dewan Pengurus Pusat untuk diusung, sepeti Subadri Ushuludin yang didukung PPP dan Ranta Soeharta yang didukung PKS dan NasDem.