lBC, Serang – Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy mengatakan, Pemprov Banten berencana mengalokasikan anggaran beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi melalui program beasiswa Bidikmisi yang selama ini sudah dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Beasiswa tersebut dimaksudkan agar lebih banyak warga Banten yang bisa menikmati bangku perguruan tinggi tanpa harus terbatas oleh ketidakmampuan ekonomi.
“Kami akan ajukan mulai di perubahan (APBD 2019 Perubahan). Saya dan Pak Gubernur (Gubernur Banten Wahidin Halim) tentu sangat concern dengan persoalan pendidikan tinggi bagi warga Banten,” kata Andika Hazrumy usai menjadi pemateri pada acara bertajuk “Sekolah Karakter” yang diselenggarakan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Hotel Ratu Serang pada Rabu, 27 Maret 2019.
Meski begitu, Andika mengaku, pihaknya belum memastikan kuota penerima dan juga nilai beasiswanya. Andika hanya memastikan pihaknya sangat berkepentingan agar hak mendapatkan pendidikan tinggi warga Banten bisa terpenuhi secara merata meski harus bertahap.
Lebih jauh Andika mengungkapkan dukungan pemprov terhadap perguruan tinggi di Banten di antaranya telah dilakukan melalui pemberian hibah bagi pendirian Fakultas Kedokteran Untirta, yaitu Rp10 miliar pada tahun 2017 dan Rp 9 miliar pada tahun 2018. “Ke depan meski pendidikan tinggi merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kemenristek Dikti, tapi kami pemprov akan selalu pada posisi siap membantu,” imbuhnya.
Pendidikan Karakter
Sebelumnya saat menjadi pemateri acara, Andika mengatakan, tujuan pendidikan karakter pada hakikatnya adalah proses membentuk sikap yang dapat membawa satu generasi ke arah kemajuan.
Menurut Andika, pendidikan yang tidak hanya terfokus pada aspek-aspek nilai akademis semata melainkan pendidikan yang berupaya untuk membentuk ketahanan pribadi melalui peningkatan religiusitas, optimisme, disiplin, semangat kerja keras, peduli terhadap lingkungan, dan tanggungjawab serta tekun dalam menjalankan suatu bidang profesi tertentu.
“Pendidikan tinggi tidak hanya merupakan prakarsa bagi terjadinya pengalihan pengetahuan dan keterampilan atau transfer of knowledge and skills, tetapi juga meliputi pengalihan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial atau transmission of cultural values and social norm,” paparnya.
Dikatakan Andika, implementasi pendidikan karakter dilakukan dengan mengintegrasikan muatan-muatan lokal dalam mata kuliah, keteladanan pendidik (dosen), pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian akademis dan juga pelibatan seluruh elemen penting dalam mendukung pendidikan karakter.