lBC, Pandeglang - Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Pandeglang Nuriah menghadiri seremonial pembukaan Akarsari Culture Festival (ACF) di alun-alun Kecamatan Saketi.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang Neneng Nuraeni, Plt Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Hasan Bisri, Anggota DPRD Provinsi Banten Hadi Mawardi, Camat Saketi Muhadi, beserta para Kepala Desa di Kecamatan Saketi, Tokoh agama dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, para tamu undangan disuguhkan dengan beragam kesenian tradisional mulai dari Debus, Tari Saman, penampilan Hatong, serta penampilan kesenian lainnya.
Asda Bidang Ekbang Kabupaten Pandeglang Nuriah mengatakan, pihaknya mewakili Pemkab Pandeglang sangat mengapresiasi acara kegiatan Akarsari Culture Festival tersebut. "Intinya saya mengapresiasi, ini kan muncul dari inisiatif dan kreatif dari masyarakat sendiri,”ujarnya pada Selasa 18 Juli 2023.
”Ini sangat membantu terhadap pemerintah bagaimana untuk menampung mereka masyarakat yang punya kreativitas terutama didalam pengembangan UMKM. Karena masyarakat kita sebenarnya potensinya cukup banyak, harus terus diapacu perbaikan kedepan,"sambung Nuriah.
Ia juga mendukung jika kegiatan Akarsari Culture Festival masuk kedalam kalender event di Kabupaten Pandeglang. "Pemkab Pandeglang selama kegiatan itu positif muncul dari masyarakat dan bisa membangkitkan ekonomi, terutama masyarakat yang mempunyai usaha kecil, menengah, mikro, tidak akan menghalangi kegiatan yang bisa menimbulkan dan membawa perubahan perbaikan kedepan. Insyaallah kita dukung," ujarnya.
Terkait dukungan anggaran, yang bisa dialokasikan untuk acara tersebut, Nuriah mengaku secara teknis hal tersebut dapat ditempuh sesuai prosedur yang ada. Namun para prinsipnya, kata Nuriah, Pemkab Pandeglang siap mensupport kegiatan positif tersebut.
"Kalau bicara dana silahkan nanti ada tahapan-tahapan dan usulannya, nanti nempelnya di OPD mana, apakah di pariwisata, atau di indagpas karena disitu ada koperasi dan UMKM kita padukan," tuturnya.
Sementara terkait keragaman budaya di Kabupaten Pandeglang, Nuriah menilai jika budaya di Pandeglang memiliki potensi daya tarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pandeglang.
"Budaya inikan bisa kita jual dan dipromosikan. Mendatangan bagaimana minat pariwisata datang ke Kabupaten Pandeglang dan budaya ini wajib kita lestarikan juga, supaya nanti anak-anak generasi muda yang akan datang tidak akan lupa bagaimana sih Culture Pandeglang sebetulnya," imbuhnya.
"Seperti yang baru saja tadi saya lihat apa itu Hatong ya, oh berarti disini ada Hatong. Itukan salah satu seni yang memang harus kita lestarikan, dan itu memang positif. Dan itu bisa memancing para wisatawan datang ke Kabupaten Pandeglang, tinggal kita mengolahnya dimana dia ditempatkan, siapa yang harus menaunginya seperti itu," sambungnya.
Nuriah berharap, kegiatan positif seperti Akarsari Culture Festival ini kedepan bisa diagendakan di Desa-desa lain sehingga promosi dan peningkatan ekonomi di Pandeglang dapat merata.
Ketua Pelaksana Akarsari Culture Festival Yudi Wahyudi mengatakan, bahwa Akarsari Culture Festival ini merupakan aksi nyata koletif action dan kolaborasi dari puluhan lintas organisasi di Kabupaten Pandeglang.
"Kedepan kita memang ingin kembali mengulangi menjadi sumber tahunan, sehingga ketika kolaborasi ini makin banyak, sehingga tujuan menjaga alam, menjaga budaya, lestari ini terus berjalan," tuturnya.
Selain itu, Yudi juga memaparkan bahwa Akarsari Culture Festival ini selain menjaga alam dan budaya, Akarsari Culture Festival ini juga mengangkat UMKM dan mendorong edukasi masyarakat.
"Sehingga ini menjadi salah satu program kerja tahunan, dan pemerintah daerah juga support, mereka juga ingin Akarsari Culture Festival ini bisa diselenggarakan juga di Kecamatan Pandeglang," ujarnya.
Selain bazar UMKM dan hiburan, Akarsari Culture Festival ini juga menampilkan beberapa pertunjukan pentas seni Buhun diantaranya seperti Hatong, Dodot, Saman, Bendrong.
"Harapan kedepan kita akan kita haqikan kolaborasi lintas organisasi ini, kalau bisa di buatkan badan hukum. Karena kita punya satu kesamaan misi dalam melihat persoalan-persoalan kebudayaan, kehutanan, pelestarian alam, UMKM juga mengedukasi masyarakat. Jadi harapan kita kedepan makin solid dan bisa dilaksanakan setiap tahunnya," harapnya.[Ars]