IBC, Lebak - Pemerintah Kabupaten Lebak berjanji akan melakukan evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2018 ke Badan Anggaran (Banggar) DPRD, menyusul adanya kritikan dan masukan dari berbagai elemen, termasuk dari tokoh masyarakat Lebak, H Mulyadi Jayabaya, dalam uji publik RAPBD Lebak tahun 2018. Hal ini dikatakan oleh Asisten Umum dan Kesra Lebak, H Dedi Lukman Indepur kepada wartawan di Rangkasbitung, Rabu 1-November-2017.
Menurut Dedi, selama ini Pemkab Lebak sudah melakukan berbagai efisiensi penggunaaan anggaran, dan mencoret usulan anggaran yang tidak memihak kepada kepentingan masyarakat.”Sesuai arahan dari pak Sekda, kami akan melakukan evaluasi kembali usulan dalam RAPBD 2018 ke Banggar. Karena usulan itu baru masuk dalam tahap pembahasan dengan dewan, sebelum diusulkan ke provinsi untuk di evaluasi kembali,” terang Dedi.
Dijelaskan, salah satu bentuk keterbukan informasi publik yang dilakukan oleh pemkab Lebak, sebelum pengesahan RAPBD 2018 adalah, dengan mengundang tokoh masyarakat, ulama, akademisi, pelaku usaha, mahasiswa dan stake holder lainnya dalam uji publikn RAPBD, sehingga hal ini menjadi acuan bagi pemerintah daerah mengambil keputusan penggunaan anggaran.
“Dengan adanya uji publik tersebut, akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan penggunaan anggaran,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Kabag Humas Pemkab Lebak, Eka Prasetiawan, bahwa saat ini Pemkab Lebak terus melakukan berbagai efesiensi penggunaan anggaran, dan menjalankan kebijakan prioritas untuk menyukseskan tiga program unggulan Bupati Lebak, yaitu Lebak Sehat, Lebak Cerdas dan Lebak Sejahtera.
“Program yang menjadi andalan, seperti Lebak Sehat, Lebak Cerdas dan Lebak Sejahtera, tetap menjadi skala prioritas, agar program tersebut dapat tercapai tahun 2019 mendatang,” kata Eka.
Untuk itu kata Eka, pemkab Lebak terus mengalokasikan anggaran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan suskesnya tiga program andalan tersebut.
Tidak itu saja kata Eka, saat ini Kabupaten Lebak masuk dalam 10 besar Innovative Government Award (IGA) 2017 yang diselenggarakan oleh Pusat Litbang Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, terkait dengan penerapan kebijakan Pemkab Lebak dalam menunjang program Lebak Cerdas, Lebak Sehat dan Lebak Sejahtera, di Jakarta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mantan Bupati Lebak, H Mulyadi Jayabaya yang juga ayah kandung Bupati Lebak, Hj Iti Octavia Jayabaya dalam uji public RAPBD di gedug DPRD setempat, mendesak kepada anggota legislatif untuk mengoreksi kembali RAPBD 2018 yang diusulkan oleh eksekutif, karena banyak alokasi angaran yang dinilai tidak logis, seperti biaya perawatan dispenser, AC, meja, kursi, perawatan kendaraan dinas, makan minum di lingkungan Setda, dan sewa rumah untuk Sekda
Bahkan mantan Bupati Lebak dua periode ini meminta kepada Dinas Peternakan, untuk mengkaji ulang pembelian kerbau sebanyak 20 ekor dengan Pagu anggaran Rp 1,3 miliar.