Pembangunan Selesai, RSUD Malingping Siap Beroperasi

IBC,  Lebak-Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, Kabupaten Lebak yang dikelola oleh Dinas Kesehataan Provinsi Banten, akhirnya selesai dikerjakan sesuai dengan target oleh PT Nindya Karya.

Rencananya, rumah sakit empat lantai Tipe C ini akan diresmikan oleh Gubernur Banten Wahid Halim dan akan dioperasikan awal tahun ini.

"Dalam waktu dekat ini Insya Allah akan diresmikan oleh Gubernur,dan akan mulai beroperasi bulan ini juga," ujar Direktur RSUD Malingping, dr Danang Hamsyah Nugroho kepada  wartawan, Selasa 9-Januari-2018.

Menurut Danang, dengan dilengkapi ruang bersalin, UGD, ruang operasi, ICU dan rawat inap,  serta memiliki  kapasitas 100 tempat tidur, menjadikan RSUD Malingping menjadi rumah sakit terlengkap dan refresentatif di wilayah Banten selatan, yang akan melayani masyarakat Kabupaten Lebak, dari mulai Kecamatan Banjarsari, Malingping, Cijaku, Cigemblong, Wanasalam, Panggarangan,  Bayah, Cibeber hingga Kecamatan Cilograng yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.

Selama ini menurut Danang, masyarakat di wilayah Banten selatan cukup jauh untuk menjangkau RSUD Adjidarmo, Rangkasbitung dan RSUD Berkah, Pandeglang dengan jarak tempuh 75 kilometer. Akibatnya, banyak masyarakat Banten selatan yang memilih berobat ke Pelabuhanratu dan Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut dia, gedung baru yang berdiri megah di belakang gedung lama, menempati areal seluas  5.000 meter persegi berasal dari tanah hibah miik Kementerian PUPR seluas 9.000 meter yang terdiri empat lantai, yaitu, untuk  ruang basement, rawat inap dan ruang gizi, laundry dan kamar mayat, sementara lantai tiga adalah untuk ruang ICU, ruang operasi, Perina, Persalinan dan IGD.

"Biaya pembangunan keseluruhan mencapai Rp 54 miliar lebih, dan untuk pembangunananya dilaksanakan oleh perusahaan plat merah PT Nindya Karya,” imbuhnya.

Danang mengatakan, pembangunan gedung baru RSUD Malingping dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih baik,sejalan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dalam bidang pelayanan kesehatan.  

“Pembangunan gedung baru yang refresentatif ini seiring dengan program unggulan pak Gubernur dan pak Wakil Gubernur dalam bidang pelayanan kesehatan, untuk memenuhi rasio ideal jumlah tempat tidur dibandingkan jumlah penduduk,” terangnya.

Ia mengatakan, yang tidak kalah pentingnya adalah sesuai dengan misi RSUD Malingping, yakni, menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau, dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang memadai, serta meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia).

Selain itu, kehadiran gedung baru juga diharapkan dapat melayani wisatawan yang berkunjung ke Lebak selatan sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Banten,dengan visi menjadikan rumah sakit Malingping 2017- 2022 menjadi rumah sakit wisata, dengan pelayanan terdepan dan berkualitas yang melayani masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Banten selatan.

 “Dengan rampungnya rumah sakit Malingping tahap dua ini,diharapkan masyarakat Banten selatan tidak perlu lagi jauh jauh mendapatkan pelayanan kesehatan hingga ke Jawa Barat,” kata Danang.

Pembangunan RSUD Malingping yang dimulai awal tahun 2017 dengan anggaran pembangunan mencapai Rp 54,088.188.000 tersebut, berasal dari APBD Provinsi Banten tahun 2017 itu dilaksanakan oleh PT Nindya Karya. “Bangunan rumah sakit juga dilengkapi dengan ruang perinatologi,termasuk bangunan pendukung,seperti rumah pompa,rumah genset dan Ipal,” cetusnya.

Terpisah, dr Sobran Yulindra selalu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bangunan gedung baru RSUD Malingping menjelaskan, peningkatan fasilitas sarana prasarana RSUD Malingping, adalah sebagai upaya peningkatan pelayanan dan mutu pelayanan,dengan melakukan penambahan fasilitas sarana prasarana, tenaga kesehatan, non kesehatan, sesuai standar dan penilaian akreditasi.

Fasilitas pelayanan dyang disertai penambahan pelayanan medis ,seperti peningkatan pelayanan IGD, pelayanan kamar operasi 3 ruang, pelayanan intensif seperti ruang ICU dan NICU, Haemodialisa, dan penambahan ruang perawatan dengan 105 bed.

“Adapun penambahan sarana dan prasarana untuk pelayanan di tahun 2017 dan 2018 ini, merupakan bagian dari peningkatan RSUD Malingping selama 5 tahun ke depan, sehingga dapat melayani masyarakat  Banten selatan dan wisatawan yang merupakan target pariwisata Banten yang juga merupakan peningkatan pelayanan wisata di Banten selatan,” terangnya.

 Dengan mengusung konsep hospital tourism yang mengambil thematik nature and culture, disamping memberikan pelayanan medis bagi masyarakat dan wisatawan, sekaligus  memberikan pembelajaran tentang alam dan budaya Banten yang bisa dinikmati pengunjung rumah sakit yang secara psikis memberikan nilai positif .

“Konsep ini juga memberikan peluang bermitranya rumah sakit dengan budayawan dan tokoh masyarakat ataupun lembaga yang ada di Banten selatan khususnya dan Banten umumnya,” ujar Sobran.

 Pihaknya menginginkan, RSUD Malingping dapat menjadi ikon baru di Banten selatan, dengan berinovasi di bidang kesehatan, sesuai harapan gubernur Banten Wahidin Halim, dimana pelayanan kesehatan yang berbeda dan bersinergis dengan sektor pariwisata. “Harapan kami, gubernur dapat mensupport konsep hospital tourism yang lima tahun ke depan sadah dibuatkan masterplannya, tinggal berkolaborasi dengan sektor pariwisata dan sektor lainnya seperti infrastruktur,” tukasnya.