lB, Serang – Kasus pembunuhan terhadap H. Mansur (70 tahun) yang mayatnya ditemukan mengambang di kolam limpah Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Taktakan, Kota Serang pada Kamis, 13 April 2017 belum terungkap. Sebab, pelaku melakukan eksekusi berlangsung rapi. Sehingga, penyidik pun belum mendapatkan alat bukti tambahan untuk mengungkap misteri kasus tersebut.
“Eksekusinya rapi. Kami belum mendapatkan perkembangan untuk mengungkap kasus itu,”ujar Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Ricardo Hutasoit saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Kasat mengatakan penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Namun dari sejumlah saksi tersebut penyidik belum mendapatkan keterangan tambahan yang mengarah kepada pelaku.
“Kalau yang dicurigai (sebagai pembunuhan) ada, cuma kami masih kurang alat bukti. Kami ingin menguatkan alat bukti supaya tidak salah tuduh juga,” katanya.
Baca juga: Mayat Diganduli Batu Ngambang di Kolam Limbah TPA
Mantan Kasat Narkoba Polres Serang ini menuturkan penyidik belum dapat mengungkap motif pelaku menghabisi korban. Penyidik juga belum dapat menyimpulkan apakah korban sudah tewas sebelum diceburkan ke kolam limbah atau belum. Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban ditemukan patah tulang leher.
“Kalau motifnya kami belum tahu,” ucapnya. Baca juga:Identitas Mayat Dalam Kolam Limbah Terungkap
Sebelumnya, H. Mansur ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Jasadnya juga diganduli batako sebagai pemberat supaya tidak mengambang. Saat ditemukan oleh pengembala kerbau identitas korban belum terungkap. Identitas korban terungkap setelah penyidik menindaklanjuti laporan kehilangan di Polsek Taktakan.
Berdasarkan laporan kehilangan tersebut ciri fisik korban bersesuaian dengan keterangan keluarganya. Terdapat luka bekas operasi pada bagian perut, pembengkokan pada tulang ekor, dan benjolan pada telunjuk jari tangan. “Hasil pembuktian kita pada jenazah korban sesuai dengan tanda-tanda yang diberikan oleh keluarga korban,” kata Kasat.
Pada bagian lain, keterangan keluarga korban mengenai ciri-ciri pakaian yang dikenakan korban pada saat hilang dari rumah juga sesuai dengan pakaian yang dikenakan mayat. “Keterangan sinkron dengan pakaian saat ditemukan,” tutur Kasat.[Fatih]