IBC, Serang - Puluhan Tukang Ojek Pangkalan (Opang) perumahan Persada Banten, Kota Serang melarang pelayanan ojek online atau Gojek kepada warga di Komplek tersebut. Itu karena kehadiran Gojek mengurangi penghasilan sehari-hari. Bahkan mereka sampai memasang spanduk yang berisi tulisan larangan Gojek mengambil penumpang.
“Ini adalah inisiatif dari semua ojek di Persada. Sebelum ada gojek, penghasilan kami lebih baik,” kata salah satu tukang ojek Persada Banten, Sahlani saat ditemui IBC pada Selasa, 29 Agustus 2017.
Menurutnya, sebelum ada Gojek, penghasilannya dalam sehari bisa memenuhi keluarga atau sekitar Rp 50.000 per hari. Namun selama ada Gojek mereka hanya bisa diam di pangkalan dan penghasilannya hanya Rp 20.000 per hari.
Dia menuturkan, peraturannya jika pengemudi Gojek membawa penumpang dari luar ke Persada tidak ada masalah, tetapi jika membawa penumpang dari Persada keluar, mereka harus melakukan komunikasi dahulu dengan ojek-ojek yang ada.
“Kalau ada yang order dari warga Persada, setidaknya bisa dikomunikasikan dulu dengan kami. Dia bertanya dulu apakah boleh membawa penumpang dari wilayah tersebut atau sistemnya ojek pangkalan yang jemput sampai gerbang untuk menaiki Gojek dan yang membayar Gojeknya,” ujarnya.
Untuk tarif, lanjutnya, ojek-ojek pangkalan hanya menerima Rp 5.000 per penumpang menuju dalam perumahan. Sementara, untuk anak sekolah hanya setengah harga. Terdapat kurang lebih 40 ojek Persada Banten meminta agar pengemudi Gojek tersebut dapat menghargai pekerjaan masing-masing.
Sebelumnya, dia menuturkan, pengelola Gojek pernah medata mereka serta melakukan sosialisasi dengan ojek-ojek di pangkalannya untuk membantu usaha mereka dan mengajak bergabung dengan Gojek. Namun masih banyak dari mereka yang enggan bergabung dengan Gojek dan sampai saat ini juga belum ada panggilan dari Gojek.
“Kami sudah nyaman di pangkalan. Kalaupun bergabung bagi kami yang muda, kasian ojek-ojek yang sudah tua dan tidak mengerti dengan Handphone,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat sosialisasi pengelola Gojek menjelaskan bahwa pengemudi Gojek harus menghargai ojek-ojek konvensional atau ojek pangkalan. Namun, kenyataannya banyak dari pengemudi Gojek yang tidak sesuai dengan yang dijelaskan pengelola Gojek.
“Tapi sejauh ini warga tidak ada yang komplen dengan yang kami lakukan ini. Sebenarnya pelayanan kami kepada warga juga sama seperti Gojek. Kalau mau apa-apa tinggal telpon saja,” ucap Sahlani.
Dia berharap, Gojek tidak mematikan usaha ojek-ojek pangkalan serta pengemudi pun harus ramah dan selalu komunikasi dengan ojek lainnya.