lBC, Serang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang dinilai minim dan tidak tepat sasaran terlebih masih menggunakan metode konvensional dalam melaksanakan sosialisasi Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020. Dampaknya, banyak warga tidak mengetahui akan digelar pesta demokrasi lima tahunan yakni Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang periode 2021-2026.
"Pertama saya sedikit kecewa dengan pola sosialisasi yang dilakukan KPU. Karena setahu saya sekarang masyarakat memang tidak sepenuhnya tahu (pilkada) atau tidak maksimal penyampaian sosialisasi yang dilakukan KPU. Pilkada hari ini tidak seperti pilkada tapi seperti Pilkades," ujar aktivis Serang Utara Imron Nawawi kepada wartawan pada Kamis 26 November 2020.
Imron mengatakan, pilkada kali ini dirasakan tidak ada euforianya. Kemudian saat dirinya mencoba croscheck di lapangan masih banyak masyarakat yang belum tahu pelaksanaan pencoblosan dan segala macam tentang pilkada.
Kedua kata dia, selama sosialisasi KPU masih menggunakan sistem konvensional. Hal itu yang kemudian membuat sosialisasi yang dilakukan KPU tidak secara menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat. "Karena yang dilakukan KPU sosialisasi nya gitu gitu aja. Ya tadi sosialisasi tidak ke struktur kebawah tidak secara langsung menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat. Tapi di kalangan tertentu doang. Makanya kemarin kita juga agak sedikit menyentil KPU di diskusi kemarin (di Tirtayasa)," katanya.
Menurut dia kondisi ini diyakini akan sangat berdampak pada rendahnya angka partisipasi pemilih. Terlebih saat ini pilkada dilakukan dimasa pandemi Covid 19. "Berkaca pada pilkada kemarin (2015) juga angka partisipasi sangat rendah hanya 50,6 persen apalagi dimasa pandemi begini. Sebenarnya ini kan tugas berat juga buat KPU tapi KPU sedikit kendor artinya tidak tepat sasaran melakukan sosialisasi makanya kalau kata saya dampak partisipasi pemilih akan sangat rendah apalagi di masa pandemi ini," tuturnya.
Sementara Sekretaris KPU Kabupaten Serang Mulyadi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan belum mengetahui jika ada masyarakat yang tidak tahu pelaksanaan pilkada. "Oh gitu saya baru dapat informasi sih (dari wartawan) nanti saya tanyakan yah ke kordiv," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya.[Ars]