Oleh: Sahabati Atin Riyani
Menjadi mahasiswa adalah suatu hal yang membanggakan karena tidak banyak orang yang bisa “mencicipi” indahnya masa perkuliahan. Namun, kehidupan dunia perkuliahan tidak seindah seperti yang digambarkan dalam film atau sinetron. Beban tugas menumpuk, dosen “killer” yang siap menerkam dan tanggung jawab membiayai kuliah atau membiayai diri sendiri di perantauan adalah hal yang banyak dikeluhkan mahasiswa zaman sekarang.
Karena itu, banyak mahasiswa yang akhirnya merelakan keikutsertaan mereka dalam organisasi baik di kampus atau diluar kampus. Mahasiswa sering dicap sebagai Mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah Pulang - Kuliah Pulang).
Namun, banyak juga mahasiswa yang masih bisa membagi waktu antara organisasi, kuliah dan keluarga. Mahasiswa seperti inilah yang biasanya disebut sebagai “aktifis kampus”, setelah pulang kuliah mereka biasanya langsung rapat, mengerjakan proker atau sekedar membahas isu-isu penting negara, daerah bahkan kampusnya. Mahasiswa jenis ini adalah kebalikannya dari Mahasiswa Kupu-Kupu, yaitu Mahasiswa Kura-Kura (Kuliah Rapat – Kuliah Rapat).
Karena bertentangan, kedua jenis mahasiswa diatas jarang banget akur. Mahasiswa Kura-Kura biasanya menertawakan Mahasiswa Kupu-Kupu yang hidupnya “kurang berwarna”, monoton atau tidak suka tantangan. Sedangkan Mahasiswa Kupu-Kupu menertawakan Mahasiswa Kura-Kura yang kebanyakan jarang masuk kelas, IPK standar dan sering bolos karena alasan organisasi. Sebenarnya apa sih sisi positif dari kedua jenis mahasiswa ini?
Kita akan membahas sisi positif dari Mahasiswa Kura-kura lebih dahulu.
1. Organisasi adalah sarana mengasah soft skill yang tidak didapat selama perkuliahan biasa.
Soft skill biasanya berhubungan dengan sisi kemanusiaan dimana kamu belajar bekerja dalam tim, mengatur target, bekerja sama dengan oranglain, menerima perintah atasan, mengatasi konflik maupun memimpin orang. Hal inilah yang akan kamu dapat dalam organisasi baik di kampus maupun luar kampus yang menjadi sasaran Mahasiswa Kura-Kura.
2. Organisasi itu memperluas jaringan pertemanan.
Karena kamu sering datang rapat, otomatis temanmu bukan hanya dari kelas perkuliahan, bisa juga dari jurusan lain atau bahkan perguruan tinggi lain.
3. Organisasi bisa sebagai sarana kamu menyalurkan bakat.
Misalnya kamu kuliah di jurusan Manajemen, namun kamu punya bakat di musik. Kamu bisa ikut organisasi kesenian yang akan mengasah bakat kamu. Lumayan bisa menghibur dirimu sendiri setelah sibuk berkuliah. Karena tidak mungkin ada mata kuliah menyanyi dalam jurusan Manajemen kan?
4. Organisasi melatih kepekaan sosial.
Kamu nggak akan menjadi mahasiswa yang apatis apabila ikut organisasi. Kamu terbiasa bekerja sama dan membantu oranglain.
5. Berorganisasi menambah nilai CV.
Kamu bisa menghiasi CV milikmu saat akan melamar pekerjaan dengan keikutsertaan kamu dalam organisasi. Hal ini akan menambah nilaimu di mata perusahaan karena kamu dianggap bisa bekerja sama dalam tim, seperti yang sering dicari perusahaan.
Penulis Adalah PR PMII Fakultas Ushuluddin UIN SMH Banten