IBC, Lebak - Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) mengutuk keras terhadap kekerasan kepada mahasiswa seluruh Indonesia yang terjadi pada 20 Oktober 2017 saat memperingati tiga tahun masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.
Korlap aksi Imam Nurhakim mengatakan, kekerasan ini bukan kali yang pertama terjadi ketika mahasiswa melangsungkan aksi dan polisi melakukan pengamanan dengan cara arogansi sehingga pertikaian terjadi.
"Kami hanya minta jangan sampai tragedi kemanusiaan tidak layak ini dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan tindakan tegas,"kata Imam saat melangsungkan aksi di alun-alun Rangkasbitung, Senin 23-Oktober-2017.
Kumala meminta pihak kepolisian resort Lebak juga belajar dari pengalaman yang sudah ada sehingga di Kabupaten Lebak tidak terdengar adanya bentrok antara polisi dengan mahasiswa ketika melakukan aksi.
"Kami sadar polisi bukam musuh mahasiswa , aparat merupakan pelindung rakyat,"katanya.
Imam mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang memberikan tindakan represif bahkan bentuk anti demokrasi.
"Kita ultimatum jangan sampai kejadian ini terjadi lagi, usut tuntas oknum pelaku kekerasan,"tegasnya