IB, Cilegon-- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten, Enan Nadia mengungkapkan, bahwa keterlibatan kaum perempuan dalam proses berlangsungnya pilkada baik yang diselenggarakan di kabupaten, kota dan provinsi disetiap daerah seperti Banten, masih mendominasi. Hal tersebut diungkapkan, Enan Nadia saat melakukan sosialisasi kepada anggota Dharma Wanita Kota Cilegon pada Selasa, 7 Februari 2017.
Dalam acara yang dilangsungkan di Aula Dharma Wanita tersebut, Enan berharap tingkat partisipasi kaum perempuan dalam pelaksanaan Pilkada Banten 2017 bisa semakin meningkat.
"Hari ini kita sosialisasi ke persatuan Dharma Wanita Kota Cilegon sebagai upaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih dengan segmentasi perempuan. Jadi saat ini yang hadir ibu-ibu yang merupakan istri para aparatur Negara di wilayah Kota Cilegon," ungkapnya.
Dikatakan Enan, para peserta yang hadir merupakan pemilih tradisional atau pemilih yang sudah pernah memilih sebelumnya dan bukan pemilih pemula. Sehingga, dalam kegiatan sosialisasi tersebut bersifat mereview kembali langkah-langkah mengenai mekanisme penilihan.
"Mereka (dharma wanita) adalah pemilih tradisional. Artinya mereka bukan pemilih pemula karena sudah pernah memilih sebelumnya. Dalam hal ini, apa yang dipaparkan mengenai mekanisme pemilihan mereka semua sudah paham dan kita lakukan sosialisasi ini hanya sebagai upaya untuk mengingatkan kembali dan menginformasikan mengenai beberapa hal mengenai aturan-aturan yang baru dalam proses Pilkada 2017," paparnya.
Enan menyebutkan, kedudukan anggota dharma wanita sebagai istri birokrat diharapkan bisa ikut menjaga netralitasnya sebagai istri dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, itu bukan berarti tidak memiliki hak suara untuk memilih.
“Untuk itu, keberadaan dharma wanita harus tetap dipertahankan dalam menjaga netralitas dan juga turut serta mensukseskan pelaksanaan Pilkada dengan menggunakan hak suara pada 15 Februari mendatang,” imbau Enan.