Penulis: Mumu Fatimah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kekuasaan merupakan suatu hal penting yang membuat kita dihargai dalam masyarakat. Kekuasaan menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial dan membuat ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban, serta tanggung jawab nilai-nilai sosial lainnya. Bentuk lapisan kekuasaan diklasifikasikan dalam 3 kelas berikut:
Mengapa harus ada kekuasaan? Adanya kekuasaan diakui sebagai suatu kebutuhan dalam berbagai struktur. Kekuasaan diperlukan untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat dalam menaati peraturan hukum yang ada membantu pembagian tugas dan tanggung jawab di masyarakat untuk menciptakan hierarki yang memfasilitasi pengelolaan tugas dan pekerjaan, kekuasaan dapat digunakan untuk mendorong pengembangan dan inovasi dalam berbagai sektor.
Stratifikasi sosial sudah terjadi sejak zaman kerajaan Majapahit bahkan hingga sekarang. Kekuasaan menjadi penting dalam menjalankan wewenang untuk mengatur kehidupan bernegara karena dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan menjamin supremasi hukum yang memainkan peran sentral dalam arah dan dinamika masyarakat.
Kondisi ketimpangan dalam kesenjangan ekonomi dan sosial atau politik dalam masyarakat dapat menimbulkan keinginan mengakses kekuasaan untuk memperoleh suatu hal yang diinginkan. Kekuasaan dapat menjadi cara untuk mendapatkan kendali atau keamanan. Ambisi untuk mencapai tujuan tersebut mendorong seseorang untuk mencari dan memperoleh kekuasaan. Cara untuk memperoleh kekuasaan tidak selalu etis dan dapat diterima secara moral. Kekuasaan dapat diperoleh dengan berbagai cara, ada yang (memaksa) dan ada yang dengan kesepakatan (tanpa paksaan) tergantung pada konteksnya. Karena itu, kekuasaan menjadi sesuatu yang dapat dirampas dan harus dilindungi karena dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dan memicu terjadinya ketidakstabilan di masyarakat sehingga dapat menciptakan ketidakpuasan.
Kekuasaan yang digunakan secara bijaksana, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai moral dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Sebaliknya, penyalahgunaan kekuasaan dapat menciptakan dampak negatif yang berkepanjangan. Kesadaran dan kemampuan dalam beradaptasi merupakan faktor kunci mempertahankan kekuasaan secara efektif.
Kepuasan dalam mencapai kekuasaan tidak akan ada habisnya. Haus kekuasaan bagaikan dahaga yang tidak pernah terpuaskan.Banyak cara yang tidak selalu etis untuk mempertahankan kekuasaan yaitu melakukan penyalahgunaan dengan membangun politik dinasti yang dapat diartikan sebagai politik keluarga di mana semua anggotanya memiliki jabatan, sehingga kekuasaan tetap terjaga dan tidak menutup kemungkinan bahwa kebijakan yang dibuat hanya untuk menguntungkan anggotanya.
Tujuan dan dampak penggunaan kekuasaan berperan penting dalam cara masyarakat memandang kekuasaan tersebut karena kekuasaan dapat mempengaruhi cara berpikir sesuai apa yang dikehendaki. Kekuasaan memiliki peran yang krusial, penting untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dengan benar. Diperlukan adanya transparansi dalam kebijakan pemerintah khususnya dalam memilih pemimpin karena akan mempengaruhi masyarakat, lalu melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan beragam pandangan dan kepentingan diakomodasi, sehingga keputusan yang dihasilkan lebih representatif karena masyarakat berperan penting dalam mengawasi dan menilai penggunaan kekuasaan. Hukum dan peraturan harus diterapkan secara adil dan setara tanpa memandang kekuasaan.(*)