IBC, Lebak-Situ Cijoro Bendungan di Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak saat ini sudah tidak mampu mengairi persawahan di beberapa desa di Rangkasbitung, akibat mengalami pendangkalan. Bahkan, karena pendangkalannya sudah terjadi sejak empat tahun belakangan ini, maka petanipun mendesak agar pihak terkait untuk melakukan penanganan pendangkalannya.
Fauzan Ubed, warga sekitar Situ Cijoro Bendungan mengungkapkan, sejak 2014, Situ Cijoro Bendungan memang sudah mengalami pendangkalan. Bahkan, ketika sejak tahun itu pula, tidak juga ditangani pihak berwenang, maka kondisi pendangkalannya semakin parah.
“Seperti tahun ini, pendangkalannya semakian parah, sehinga areal persawahan disejumlah desa di Rangkasbitung sulit terairi,”ungkap Fauzan, kepada wartawan Sabtu 24-Februari-2018.
Mengingat tidak lagi mendapatkan air dari Situ Palayangan, maka kini areal persawahan disejumlah desa di Rangkasbitung, berubah menjadi sawah tadah hujan. Bahkan, karena menjadi sawah tadah hujan, maka musim tanam yang biasanya mampu dilakukan tiga kali dalam setahun, kini hanya mampu dua kali musim tanam.
“Kami harap, pihak terkait segera melakukan pengerukannya, agar kondisi Situ Palayangan kembali normal, lalu sawah kami bisa terairi lagi seperti dulu,”katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak, Dade Yanapriandi mengatakan, status Situ Cijoro Bendungan, sama dengan Situ Palayangan di Kecamatan Cimarga, lantaran stakeholdernya adalah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC) Banten.
“Kami hanya mampu menginformasikannya saja ke pihak BBWSC Banten, sebab kalau untuk menangani atau memperbaiki situ tersebut bukan kewenangan kami,”terang nya.