IBC, Serang- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah yang jatuh pada 1 September 2017, sejumlah kebutuhan Rumah Tangga merangkak naik. Penyebab naiknya kebutuhan pokok tersebut variatif, ada yang disebabkan oleh berkurangnya pasokan barang dagangan, meningkatnya pembeli dan dan langkanya barang yang akan dijual. Kenaikan berkisar sekitar 1,5 persen sampai dengan 2 persen.
Pantauan IBC, kenaikan terjadi di sejumlah Pasar di Kota Serang terutama Pasar Induk Rau (PIR). Kenaikan itu terjadi pada beras, ayam, daging, telur dan bumbu dapur seperti cabai dan bawang. Kenaikan bisa mencapai Rp 10.000 setiap kilogramnya. Beras misalnya makanan pokok warga Banten ini sudah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan yang lalu. Awalnya dijual Rp 9.000 per liternya, kini para pedagang menjual seharga Rp 9.500. Kecuali beras ketan yang mengalami kenaikan sampai Rp 5000 setiap liternya.
Sementara itu, harga daging ayam yang awalnya dijual Rp 30 000 /kg menjadi Rp 32 000/kg. Cabai, awalnya Rp 22.000/kg menjadi Rp 24.000/kg. Bawang dahulu dijual Rp 16.000/kg kini menjadi Rp 18.000/kg. Sedangkan daging sapi dan kerbau yang tadinya dijual Rp 110.000/kg naik menjadi Rp 120.000 /kg.
Seorang pedagang Beras di PIR Kota Serang, Ali mengaku penyebab naiknya makanan pokok seperti beras bukan hanya karena menjelang Idul Adha melainkan gagal panen di setiap wilayah di Indonesia. Menurutnya, beras yang biasa dikirim dari Karawang, Jawa dan beberapa daerah di Banten itu mulai membatasi jumlah pengirimannya. Padahal, kebutuhan setiap harinya selalu meningkat.
"Tidak ada hubungannya dengan Idul Adha, memang sudah naik Pasca Lebaran kemarin," katanya saat ditemui di lapaknya di PIR Kota Serang, Selasa 29 Agustus 2017.
Senada dikatakan penjual telur, Ipul. Menurut dia, tingginya harga telur karena pembelinya semakin meningkat dan harga yang dikirimkan dari pusat pengusaha telurnya juga naik beberapa persen. Ia menuturkan, kenaikan itu diangap biasa apalagi menjelang Lebaran Haji.
"Ya biasanya memang begini, apalagi kalau mau lebaran kenaikan telur bisa mencapai Rp 5000. Saat ini saya menjual Rp 22 000/kg awalnya bisa dijual Rp 21.000. Apalagi nanti mendekati hari H bisa mencapai Rp 25.000/kg," ujarnya.
Menanggapi kenaikan sejumlah harga pokok itu, pihak Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kota Serang, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Hendriyan Mungin, mengatakan kasus itu sudah biasa. Ia menjamin kenaikan tidak akan mencapai pada level yang lebih tinggi sehingga semua harga dagangan di Pasar yang ada di Kota Serang tetap terjangkau. Bahkan, ia mengklaim harga sejumlah makanan pokok di Kota Serang cenderung turun.
"Harga sekarang cenderung turun, mudah mudahan sih tidak mengalami kenaikan. Itu kan tergantung kondisi cuaca semuanya stabil di pagi kita sudah memantau dengan Pemprov semuanya stabil tidak ada kenaikan yg signifikan," tuturnya