lB, Lebak-Kapal tongkang pengangkut batu bara yang memasok batu bara ke PT Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, kembali kandas di pantai Bayah, tepatnya di belakang kantor Kecamatan Bayah pada Sabtu, 10 Juni 2017 malam.
Kandasnya kapal tongkang Marine Power 3301 tersebut, selain disebabkan tingginya gelombang laut, juga adanya aktifitas nelayan disekitar pelabuhan yang membuat kapal dan tug boat kesulitan untuk sandar di pelabuhan khusus milik PT Cemindo.
Kapal tongkang yang membawa muatan batu bara seberat 90 ribu ton dan dua alat berat eksavator yang terdampar di sekitar perairan Bayah, hingga kini masih belum bisa ditarik ke perairan dalam.
Sejumlah saksi mata menuturkan, kapal tongkang tersebut terdampar di perairan dangkal sejak Sabtu malam. ''Sebelum terdampar, kapal tongkang tersebut terlihat sedang ditarik dengan dua kapal tugboat. Mungkin karena tali penariknya putus atau mungkin karena gelombang laut sedang tinggi, kapal tongkang tersebut akhirnya terombang-ambing sampai kemudian kandas di perairan dangkal ini ,'' ungkap Asep, seorang warga kepada wartawan pada Senin, 12 Juni 2017.
Asep menyebutkan, meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk menarik kembali kapal tongkang tersebut ke tengah laut dengan menggunakan beberapa unit tug boat, namun tetap tidak membuahkan hasil. Bahkan, kondisi kapal terlihat semakin dalam tertanam ke dalam laut.
Asep mengungkapkan, sejak pelabuhan khusus Cemindo Gemilang diopersikan setahun lalu, sedikitnya sudah lima kapal tongkang yang terdampar, dan tak satupun dari kapal tersebut yang bisa diselamatkan, sehingga bangkai kapal tersebut kini dibiarkan terdampar.
“Lihat saja, sudah ada lima bangkai kapal tongkang yang dibiarkan terdampar dan tidak ada tanda tanda akan dievakuasi,” ujarnya seraya menunjuk sejumlah bangkai kapal yang terlihat terdampar di pantai Bayah
“Bagi warga disini, sudah menjadi tontonan manarik saat ada kapal tongkang yang terdampar dan ditarik kebali oleh tug boat ke tengah laut. Namun, karena muatan batu baranya terlalu berat, sehingga upaya evakuasi tidak pernah sekalipun berhasil,''terangnya.
Aos Gumilar, seorang pegawai PT Cemindo Gemilang membenarkan, kapal tongkang Marine Power 3301 yang membawa muatan batu bara untuk pabrik semen Merah Putih itu terdampar sejak Sabtu malam 10 Juni 2017.
Menurutnya, saat terseret arus gelombang laut, kapal tongkang tersebut tengah ditarik oleh tug bot untuk sandar di pelabuhan khusus Cemindo. Namun, karena saat itu gelombang laut sedang tinggi, dan ditambah ada beberapa kapal penangkap ikan milik nelayan yang berada disekitar area pelabahun, sehingga membuat kapal tugbot kesulitan untuk menyandarkan kapal tongkang.
”Kami berharap, area sekitar pelabuhan ini steril dari kapal kapal nelayan, guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.[Akew]