IBC, Serang – Sebuah jembatan gantung di Kampung Nusa, Desa Parakan RT 03 dan RT 04 RW 05 Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang ambrol. Dampaknya, sebanyak 320 jiwa 98 kepala keluarga (KK) di dua kampung terisolir.
Diketahui, jembatan gantung sebagai penghubung Kampung Nusa Sambrang dan Kampung Nusa Masjid yang dibangun tahun 2011 melalui salah satu program pemerintah ambrol sudah satu pekan terkahir. Sehingga, ativitas warga terganggu.
Mengingat, jembatan tersebut satu-satunya akses yang tidak bisa dilalui kendaraan hanya bisa di lalui oleh pejalan kaki, dan itupun mesti hati-hati. Sebab, kayu dan besinya sudah rapuh agar jembatan bisa di lewati wargapun gotong royong dengan cara sesuai kampuan masing masing tidak bertumpu sepenuhnya pada pemerintah.
mengatakan bahwa “Jembatan ini satu-satu nya akses jalan yang bisa di lewati baik pejalan kaki maupun kendaraan roda dua sudah satu minggu ambrol,"kata Ketua RT/RW 03/05, Nurhasan (45 tahun) kepada InilahBanten.co.id dilokasi pada Kamis, 21 Juni 2018.
Agar bisa dilewati, lanjut hasan warga berinisiatif untuk gotong royong semampunya. “Ada yang nyumbang berupa kayu, besi, uang bahkan ada yang nyumbang beras sesuai kemampuan masing-masing. Harapan kami jembatan ini agar dibangun permanen, mengingat kalau masih seperti ini tiap bulan selalu memperbaiki,”keluh Hasan.
Senada dikatakan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Parakan, Soleh. Dia mengaku, bahwa pemerintah desa sudah mengajukan pada musyawarah rencana pembangunan (Musrendang) tingkat Kabupaten Serang. “Jembatan ini sudah kami ajukan, tinggal menunggu realisasi,"kata Soleh.