IB, Serang-- Sayembara tim pemenangan calon gubernur-calon wakil gubernur Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) ternyata efektif. Sayembara berhadiah sepeda motor itu telah memunculkan banyak pelanggaran yang diduga dilakukan tim atau relawan pasangan calon Rano Karno-Embay Mulya Syarief.
Tim Advokasi WH-Andika, Ferry Renaldy mengaku mendapat banyak bukti dugaan pelanggaran yang diduga kuat dilakukan kompetitor. "Laporan kami terima dari banyak pihak, dari relawan hingga dari warga. Satu per satu dugaan pelanggaran itu kami laporankan ke Bawaslu," kata Ferry kepada wartawan pada Selasa, 14 Februari 2017.
Laporan yang masuk berupa penyebaran poster kampanye hitam terhadap Wahidin dan Andika, sajadah berlogo Sobat Rano, hingga politik uang yang diduga dilakukan keluarga besar Mulyadi Jayabaya. "Semua laporan yang masuk ke kami, pasti diteruskan ke Bawaslu," ujar Ferry.
Sekadar diketahui, Tim pemenangan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy menggelar sayembara, bagi tim dan relawan atau simpatisan yang bisa menangkap pelaku kampanye hitam (black campaigne) dan pelaku politik uang, akan diberi hadiah sepeda motor.
Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Banten, Bahrul Ulum membenarkan, pasca sayembara diumumkan, banyak warga yang antusias dan ternyata banyak pelanggaran yang ditemukan. Palanggaran itu diduga kuat dilakukan tim atau relawan kompetitor WH-Andika. "Hadiah motor bagi pelapor pelanggaran yang dilakukan tim lawan, segera kami berikan jika mampu dibuktikan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya membuat sayembara sebagai salah satu cara untuk memerangi kecurangan dan pelanggaran pada Pilkada Banten 2017, di antaranya money politik serta upaya-upaya tidak sehat seperti 'black campaigne'. "Kami ingin menciptakan pilkada Banten yang damai tanpa politik uang," ujar Ulum.